Windhoek, Namibia (ANTARA) - Angka perburuan gajah di Namibia menurun tajam sejak 2015, kata seorang pejabat Namibia pada Senin (30/1).

Dalam pembaruan mengenai perburuan spesies bernilai tinggi, yaitu gajah dan badak di Namibia, Juru Bicara Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pariwisata Namibia Romeo Muyunda mengungkapkan bahwa kasus perburuan gajah menurun dari 101 kasus yang tercatat pada 2015, menjadi 50 pada 2017, 27 pada 2018, 13 pada 2019, 12 pada 2020, 10 pada 2021, dan hanya empat pada 2022.

Empat ekor gajah yang diburu pada 2022 itu meliputi dua gajah di Wilayah Zambezi, satu di Wilayah Kavango Barat, dan satu di Wilayah Kunene, menurut Muyunda.

"Kami berharap angka-angka ini akan terus turun hingga mencapai target nol perburuan (zero-poaching). Untuk tahun ini, tidak ada gajah yang diburu," ujarnya seraya memuji unit antiperburuan di seluruh negara itu.

Meski perburuan gajah berkurang, Muyunda mengatakan perburuan badak masih menjadi perhatian serius karena ada 87 ekor badak yang diburu pada 2022, yang terdiri dari 61 ekor badak hitam dan 26 ekor badak putih.

"Kasus perburuan pada 2022 meliputi 15 ekor badak yang diburu di peternakan pemeliharaan badak, 25 ekor lainnya di peternakan swasta badak putih, dan 46 di Taman Nasional Etosha. Pada tahun-tahun sebelumnya, Namibia mencatat 45 ekor badak diburu pada 2021, 43 pada 2020, 61 pada 2019, 84 pada 2018, dan 55 pada 2017. Tahun ini, satu ekor badak telah diburu," paparnya.

Menurut Muyunda, taman nasional unggulan Namibia, Taman Nasional Etosha, menjadi hotspot perburuan

"Pihak kementerian bersama para mitranya dalam perlindungan satwa liar dan penegakan hukum akan meningkatkan upaya melawan kejahatan terhadap satwa liar di Taman Nasional Etosha, terutama untuk membendung perburuan badak," ujarnya, seraya menambahkan bahwa peningkatan segera intervensi telah diterapkan di seluruh negara itu, di bawah kepemimpinan kementerian tersebut untuk memerangi kejahatan terhadap satwa liar.

Saat ini, sektor pariwisata Namibia yang sedang berkembang sangat bergantung pada satwa liar, dan situasi perburuan badak membutuhkan keterlibatan semua pemangku kepentingan, ungkapnya, demikian Xinhua dikutip Rabu.


Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023