London (ANTARA) - Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Australia akan membahas isu-isu perdagangan dan keamanan dalam kunjungan ke Inggris pada 1-2 Februari untuk pertemuan bilateral.

Pertemuan itu akan membahas keamanan di kawasan Indo-Pasifik, menegaskan kembali dukungan bagi Ukraina, dan AUKUS--kesepakatan antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia untuk memberikan teknologi kapal selam bersenjata nuklir kepada Australia.

Menlu Australia Penny Wong dan Menhan Richard Marles akan menemui mitra mereka di London, sebelum meninjau pelatihan tentara Ukraina oleh tentara Inggris di Inggris selatan pada Rabu.

Mereka akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dan menggelar konferensi pers pada Kamis.

"Bersama-sama kami mempromosikan kesejahteraan dan keamanan di Indo-Pasifik, meningkatkan perdagangan, dan mengejar target iklim yang penting," kata Menlu Inggris James Cleverly.

Inggris dan Australia berupaya mempererat hubungan di Pasifik di tengah meningkatnya pengaruh China, termasuk pakta keamanan antara China dan Kepulauan Solomon, yang ditandatangani tahun lalu.

Kedua negara juga telah menyepakati perjanjian internasional, yang diharapkan akan berlaku dalam beberapa bulan mendatang.

Perjanjian itu dibuat seiring dengan upaya Inggris untuk ikut serta dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).

CPTPP adalah kesepakatan perdagangan bebas di kawasan itu, yang nilainya diperkirakan mencapai 9 triliun poundsterling (sekitar Rp166,1 kuadriliun).

Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands pada Rabu juga memulai kunjungan tiga hari ke Vietnam, Malaysia, dan Singapura untuk membahas dampak terhadap perdagangan dari bergabungnya Inggris ke CPTPP.

"Bergabung dengan CPTPP akan memberikan tambahan kekuatan ekonomi kepada aliansi perdagangan yang menarik dan dinamis ini, membantu menumbuhkan nilainya menjadi 11 triliun pounds atau 12-15 persen PDB (produk domestik bruto) global," ujar Hands.

"Kunjungan ini juga akan memperkuat hubungan dagang bilateral kami dengan Vietnam, Malaysia, dan Singapura," katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Australia desak AS dan Inggris hentikan ekstradisi Assange
Baca juga: Australia, Inggris akan "balas" serangan siber dari China, Rusia, Iran

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023