Kita mengapresiasi upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh warga di pesisir Pantai Koguna yang secara mandiri berinisiatif melakukan penangkaran tukik demi terjaganya habitat penyu di kawasan itu
Kendari (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tenggara (Sultra) mendukung kegiatan penangkaran tukik yang dilakukan masyarakat pesisir Pantai Koguna, Desa Mopaano, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton.
Kepala Dinas Pariwisata Sultra Belli Tombili melalui keterangan tertulisnya di Kendari, Rabu mengatakan sebagai salah satu bentuk dukungan, pihaknya akan menghadirkan masyarakat penangkar tukik dalam seminar pariwisata yang akan digelar di Kampus Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton, Maret mendatang.
“Kita mengapresiasi upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh warga di pesisir Pantai Koguna yang secara mandiri berinisiatif melakukan penangkaran tukik demi terjaganya habitat penyu di kawasan itu,” katanya.
Dijelaskan, seorang warga penangkar bernama Awaluddin, merasa tergerak dengan ancaman habitat penyu di daerahnya.
Selain predator yang memangsa telur maupun tukik-tukik kecil, telur penyu ini juga diambil manusia untuk dikonsumsi. Jika tidak dilakukan upaya pelestarian, maka habitat penyu terancam punah.
Ia menerangkan, Pantai Koguna merupakan salah satu habitat penyu yang ada di Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton. Selain pasirnya yang bersih, pantai ini juga terhubung dengan sebuah laguna yang didiami habitat khas berupa udang berwarna merah yang hanya bisa ditemukan di perairan-perairan kepulauan di Buton dan Wakatobi.
Dalam kawasan laguna tersebut, terdapat sebuah celah batu yang membentuk sungai payau sepanjang 30-an meter dan dapat digunakan untuk bermain kano. Dinding kanan kiri sungai itu merupakan batu yang menjulang tinggi.
Rencananya, dalam seminar pariwisata yang akan digelar nanti, Awaluddin, selaku masyarakat penangkar tukik di kawasan pesisir Pantai Koguna akan diundang untuk membagi kisah perjuangannya melestarikan habitat penyu di daerahnya.
“Kita akan mencoba menghadirkan masyarakat penangkar tukik, paling tidak untuk menginspirasi kita semua dalam melestarikan lingkungan, terutama hewan-hewan endemik yang terancam punah. Margasatwa laut ini merupakan bagian dari daya tarik wisata kita di Sultra,” ujar Belli.
Ke depannya, kata Belli, Dinas pariwisata akan mencoba merancang semacam upaya-upaya kolaborasi lintas sektoral berupa model pelestarian tukik berbasis masyarakat lokal. Dalam seminar tersebut diharapkan ide-ide itu dapat dikonkritkan dalam bentuk rancangan aksi untuk pelestarian penyu.
Kita mengapresiasi upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh warga di pesisir Pantai Koguna yang secara mandiri berinisiatif melakukan penangkaran tukik demi terjaganya habitat penyu di kawasan itu
Baca juga: Dispar Sultra bangkitkan UMKM kuliner lewat Kendari Food Festival
Baca juga: ITK Buton masuk dalam strategi blue carbon Indonesia
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023