Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi baru menemukan hubungan antara mengonsumsi air minum dan makanan diet yang mengandung bahan tambahan senyawa nitrit dapat meningkatkan risiko Diabetes tipe 2.

Senyawa Nitrat dan nitrit secara alami ditemukan di air dan tanah, dan digunakan sebagai pengawet makanan untuk memperpanjang umur simpan. Penelitian tersebut dilakukan oleh Bernard Srour dan dipublikasikan di jurnal PLOS Medicine.

Beberapa tenaga kesehatan telah menyarankan menghindari senyawa nitrit dan nitrat sebagai tambahan dalam makanan meskipun efek pada metabolisme tubuh dan diabetes tipe 2 masih terus dikembangkan seperti dilaporkan ScitechDaily pada Selasa (31/1).

Pada sebuah penelitian yang dikembangkan The NutriNet- Santé, dilakukan pada partisipan usia 15 tahun ke atas secara sukarela dengan mempertimbangkan catatan medis, demografi, pola diet dan gaya hidup.

Penelitian itu menemukan bahwa para partisipan yang mendapat paparan senyawa nitrit khususnya yang terdapat pada bahan makanan menggunakan zat penambah berisiko terkena diabetes tipe 2 lebih besar.

Hasil penelitian ini mengingatkan masyarakat untuk mengurangi zat penambah nitrat pada daging olahan, termasuk sodium nitrat. Dan juga dibutuhkan dukungan untuk memperbaiki regulasi terhadap tanah yang terkontaminasi pupuk.

Makanan yang biasanya mengandung bahan tambahan nitrit termasuk daging olahan seperti bacon, daging ham, hot dog, sosis, daging kornet, dan daging yang diasinkan. Jenis makanan lainnya seperti keju, ikan asap, dan acar juga kemungkinan terdapat tambahan zat nitrit.

Baca juga: Pasien diabetes idealnya periksa gula darah rutin tujuh kali sehari

Baca juga: Konsumsi protein berlebih bisa bahayakan ginjal

Baca juga: Penderita diabetes tipe 1 tetap harus terapkan pola makan sehat

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023