saya akan bertemu dengan Pak Menteri Kesehatan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengadakan pertemuan untuk membahas upaya penurunan tengkes (stunting) di Ibu Kota.

Menkes tiba di Balai Kota Jakarta, Rabu, sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung memasuki Pendopo Ruang Kerja Gubernur DKI Jakarta.

Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyambut Budi Gunadi Sadikin yang berbaju batik berwarna cokelat.

Keduanya kemudian memasuki Ruang Rapat Pimpinan Balai Kota Jakarta untuk membahas percepatan penurunan tengkes di Jakarta.

Heru sebelumnya sudah menginformasikan kepada awak media bahwa dirinya akan bertemu dengan Menteri Kesehatan untuk membahas penanganan tengkes di Jakarta.

Baca juga: Heru berjanji akan awasi langsung penanganan stunting di Jakarta

"Besok atau Kamis, saya akan bertemu dengan pak Menteri Kesehatan juga membahas ini (stunting)," kata Heru saat meninjau pelayanan kesehatan anak di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1).

Data terkait jumlah tengkes juga akan disinkronkan antara Pemprov DKI dengan instansi terkait di Pemerintah Pusat.

"Harapan kami dengan hormat pak Menkes akan diskusi, mensinkronkan data dengan benar-benar," imbuh Heru di Cilincing.

Terkait data tengkes, lanjut Heru, pihaknya masih melakukan pendataan.

Meski begitu, ia mendorong BKKBN, Kementerian Kesehatan dan BPS untuk menentukan jumlah tengkes berdasarkan data nama dan alamat sehingga saat pihaknya melakukan penanganan dapat langsung tepat sasaran.

Baca juga: Heru telusuri penyebab DKI masih kantongi kasus tengkes

"Saya tidak berpolemik masalah (data) itu, saya terima semua data, yang penting kami atasi di lapangan," imbuh Heru.

Sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo sebelumnya mengungkapkan di Jakarta diperkirakan ada sekitar 110 ribu balita tengkes.

"Bisa dibayangkan kalau 'stunting'-nya 14 persen. Berarti masih ada sekitar 110 ribu balita 'stunting' di DKI Jakarta. Wajar kalau di Pejaten masih ada 19 anak gizi buruk," ucap Hasto.

Ia membeberkan dalam data yang dimiliki BKKBN, DKI Jakarta setidaknya memiliki sekitar 790 ribu balita.

Namun, angka prevalensinya diperkirakan menyentuh 14 persen atau sekitar 110 ribu balita menderita tengkes.

Baca juga: BKKBN: Anak-anak di DKI Jakarta belum bebas dari bahaya stunting

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023