Jakarta (ANTARA) - Salah satu ulama asal Nusa Tenggara Barat Kiai Haji Imran Fauzi Haetami mengingatkan Nahdlatul Ulama dan Partai Kebangkitan Bangsa harus berjalan beriringan untuk memajukan bangsa Indonesia.

"Kendaraan politik yang dilahirkan oleh jamiyah NU adalah PKB maka PKB harus kita dukung untuk membawa aspirasi NU ke depan sehingga menjadi pemimpin yang rahmatan lilalamin, bisa membawa bangsa Indonesia menjadi orang-orang yang santun, beradab," kata Kiai Imran di sela acara Ijtima Ulama Nusantara se-NTB di Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa.

Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kiai Imran mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, NU dan PKB tidak boleh hanya di belakang.

Ia berharap NU dan PKB berjalan beriringan dan ikut membenahi Indonesia di segala lini. "Oleh karena itu, kita harus menjadi pemimpin dan untuk menjadi pemimpin harus mendapat dukungan yang kuat dari seluruh jamaah NU," tuturnya.

Mantan Ketua Pengurus Cabang NU Lombok Timur itu menaruh harapan besar NU dan PKB berada satu langkah lebih maju dibanding organisasi yang lain. Terlebih, amanah pendiri NU dan juga PKB yang ingin mewujudkan kemaslahatan bagi Nahdliyin dan segenap bangsa Indonesia.

"Prinsipnya, kami ulama NU di NTB ini berharap NU dan PKB berada satu langkah lebih maju dari yang lain. Itulah kenapa kami berharap betul PKB menjadi kendaraan politik NU," ucap Kiai Imran.

Menanggapi pernyataan yang meminta NU tidak ditarik ke politik, Kiai Imran tegas berujar bahwa pernyataan tersebut justru wujud dari sikap politik.

"Itu politik, jelas itu politik. 'NU tidak boleh terlibat politik' itu pernyataan politik sebenarnya. Jadi, tetap pernyataan kami ulama NU di NTB, yaitu NU harus care (peduli) dan mendukung PKB karena inilah yang menyuarakan kepentingan NU," katanya.

Ijtima Ulama Nusantara se-NTB yang dirangkai dengan peringatan Satu Abad NU itu dihadiri Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar dan sekitar 500 ulama.

Gus Muhaimin hadir didampingi istrinya, Rustini Murtadlo, Wakil Ketua Umum DPP PKB sekaligus Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Wakil Bendahara Umum PKB Bambang Susanto, serta anggota DPR RI Fraksi PKB Rano Alfath dan Muhammad Kadafi.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023