Jakarta (ANTARA) - CEO jenama smartphone Nothing Carl Pei memastikan ponsel generasi keduanya yakni Nothing (2) dirilis di tahun ini dengan prioritas penjualan di Amerika Serikat.
Carl Pei memasang prioritas tersebut berkaca dari fakta bahwa AS menyumbang sepertiga dari total penjualan produk TWS terbarunya.
Baca juga: Nothing Phone (1) besutan Mantan pembuat OnePlus resmi dirilis
"Kami memutuskan untuk menjadikan Amerika Serikat sebagai prioritas nomor satu dalam cakupan pasar," ujar Carl Pei seperti dikutip dari GSM Arena, Selasa.
Dalam laporan yang dirilis Inverse, Nothing (2) diharapkan mampu mendulang kesuksesan serupa dengan penjualan TWS-nya.
Bahkan Carl Pei menyebutkan bahwa ponsel generasi keduanya itu akan menawarkan model yang lebih premium.
Carl Pei enggan menyebut Nothing (2) sebagai ponsel flagship karena pada awalnya ia memang menjajakan ponsel yang mampu memberi pengalaman kinerja halus namun tampil dengan inovatif dengan biaya terjangkau.
Sebelumnya ia mengaku tidak menjadikan AS sebagai pasar utama Nothing (1) karena kala itu perusahaannya belum memiliki sumber daya yang mumpuni.
Bahkan pada awalnya perusahaan itu hanya memiliki lima orang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan perangkat lunaknya Nothing OS.
Dalam waktu singkat kini ia berhasil menambah sumber daya dan telah memiliki sebanyak 100 pegawai untuk mengembangkan perangkat lunak tersebut.
Mereka bahkan tengah menyiapkan Nothing OS yang dapat bekerja kompatibel dengan Android 13.
Secara keseluruhan kini mereka telah memiliki 400 pegawai meningkat dua kali lipat dibanding 2021 yang sebelumnya hanya memiliki 200 pegawai.
Pendapatannya juga tumbuh secara signifikan, dari 24 juta dolar AS (Rp361,4 miliar) di tahun pertamanya menjadi 200 juta dolar AS (Rp3 triliun) di akhir 2022.
Carl Pei pun optimistis dapat memimpin pasar di AS karena melihat pola turunnya minat masyarakat terhadap produk-produk dari jenama besar seperti Apple dan Samsung.
Nothing merupakan perusahaan besutan Carl Pei, sosok yang juga dikenal mendirikan jenama ponsel OnePlus.
Ia kemudian keluar dari OnePlus dan akhirnya mendirikan perusahaan Nothing di Inggris.
Ponsel perdananya Nothing (1) mencuri banyak perhatian pada saat dirilis di semester 1 2022.
Baca juga: Ponsel Inggris Nothing daftarkan pembaruan Android 13 beta Phone (1)
Baca juga: Nothing pamerkan TWS Ear (stick) di London Fashion Week
Baca juga: Nothing Phone (1) capai penjualan 100 ribu unit di India
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023