Istanbul (ANTARA) - Konsumsi yang meluas selama Tahun Baru Imlek, atau Festival Musim Semi, mencerminkan ekonomi China yang dinamis dan dapat menjalar ke Turkiye di tahun yang baru, seperti disampaikan para pakar dan profesional industri pariwisata di Istanbul, lapor Xinhua pada Selasa.

Mustafa Sonmez, seorang ekonom dan penulis Turkiye, mengatakan bahwa festival tersebut membawa pemulihan ekonomi yang kuat. Dinamisme seperti itu akan "mendapatkan tempat dalam ekonomi China, pasar domestik China, dan ekonomi dunia," serta dapat mencapai Turkiye pada 2023.

Kegiatan pariwisata yang kuat dan peningkatan konsumsi dari musim liburan itu akan berdampak positif pada ekonomi dunia, kata Baris Doster, seorang cendekiawan di Universitas Marmara yang berbasis di Istanbul.

Setelah China mengoptimalkan respons COVID-19 mereka pada 8 Januari, yang memudahkan perjalanan internasional, Turkiye mulai menyaksikan lebih banyak wisatawan China berdatangan, terutama selama Festival Musim Semi

"Saya berharap semoga semua masyarakat China mengalami tahun yang penuh kelimpahan, kemakmuran, kedamaian, dan kebahagiaan," ujar Hasan Eker, Wakil Presiden Asosiasi Agen Perjalanan Turkiye, kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Irfan Karsli, Kepala Ligarba Travel Agency yang berbasis di Istanbul, mengatakan bahwa para perwakilan sektor pariwisata sangat menantikan kedatangan wisatawan China.

Setelah menerima lebih dari 420.000 wisatawan China pada 2019, menurut data resmi, Turkiye pada awalnya memperkirakan akan menarik hampir 1 juta wisatawan pada 2020, namun harapan tersebut pupus akibat pandemi COVID-19.

Untuk merayakan Tahun Baru Imlek, TJ Joulak, Manajer Umum Shangri-La Bosphorus, mendekorasi hotel tersebut dengan deretan lampion merah, sebuah pohon harapan raksasa, dan berbagai patung kelinci dalam beragam ukuran.

Sevgi Uzgen, seorang guru sejarah, mengunjungi hotel itu untuk menikmati dekorasi Tahun Baru Imlek. "Saya berharap Tahun Kelinci dapat membawa kelimpahan dan keberuntungan bagi orang-orang," ungkap Uzgen kepada Xinhua usai beberapa kali memotret ibunya di samping sebuah patung kelinci.

"Kelinci hewan yang menggemaskan," tutur Betul Pakis, desainer yang bertanggung jawab atas dekorasi hotel itu. "Saya berharap hal tersebut akan membawa perdamaian ke seluruh dunia."


Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023