mengkampanyekan nilai-nilai Piagam Persaudaraan itu melalui serangkaian seminar di sejumlah kampus
Jakarta (ANTARA) - Majelis Hukama Muslimin (MHM) Indonesia menggelar serangkaian seminar dalam menyambut Hari Persaudaraan Manusia yang ditetapkan pada 4 Februari oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tindak lanjut penandatanganan Dokumen Abu Dhabi.
"Semangat persaudaraan manusia yang digaungkan dua tokoh agama dunia lewat Piagam Persaudaraan Manusia oleh Grand Syekh Ahmed Al-Tayeb dan Paus Fransiskus perlu terus dihidupkan. Salah satu ikhtiar kami adalah mengkampanyekan nilai-nilai Piagam Persaudaraan itu melalui serangkaian seminar di sejumlah kampus," ujar Anggota Komite Eksekutif MHM TGB M. Zainul Majdi di Jakarta, Senin.
Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan rangkaian seminar digelar di Universitas Hindu Negeri (UHN) Bali pada 30 Januari 2023 dan Universitas Islam Negeri (UIN) Surakarta pada 2 Februari 2023.
Sebelumnya, giat yang sama juga digelar oleh Universitas Atma Jaya Jakarta pada 25 Januari 2023. Seminar sejenis akan digelar juga di Gedung DPR Senayan atas prakarsa mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin.
Sejumlah narasumber dihadirkan dalam rangkaian seminar tersebut, antara lain Lukman Hakim Saifuddin (Menag 2014-2019), Romo Agustinus Heri Wibowo (Katolik), Rektor UHN Denpasar, Rektor UIN Surakarta, tokoh agama dan akademisi di Bali dan Surakarta.
Baca juga: Majelis Hukama umumkan pemenang lomba video pendek persaudaraan
Baca juga: Mendes PDTT apresiasi keikutsertaan Majelis Hukama Muslimin dalam IIBF
Majelis Hukama juga akan bekerja sama dengan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama dalam rangka menyiapkan naskah khutbah Jumat bertema Persaudaraan Manusia pada 3 Februari 2023. Naskah tersebut akan dibagikan ke sejumlah masjid dan masyarakat agar bisa menjadi bahan bacaan.
"Insya Allah, khutbah Jumat di Masjid Istiqlal pada 3 Februari juga akan mengangkat tema persaudaraan manusia," kata TGB.
Semua rangkaian ini, kata TGB, digelar dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Piagam Persaudaraan Manusia yang juga dikenal dengan Dokumen Abu Dhabi.
Dokumen Abu Dhabi yang menginspirasi ditetapkannya Hari Persaudaraan Manusia Internasional ini, lahir dari sebuah keresahan atas fakta bahwa banyak yang berbicara toleransi dengan beragam klaimnya.
"Toleransi kalau tidak dimaknai dengan baik, akan bisa menumbuhkan sikap eksklusif. Masing-masing memikirkan dirinya dan kelompoknya, sebatas tidak mengganggu tapi juga tidak peduli," kata dia.
Dalam semangat peringatan Hari Persaudaraan Manusia, TGB mengajak semua pihak untuk keluar dari ruang privasinya ke ruang umum, memperbanyak ruang perjumpaan untuk membicarakan masalah bersama.
Menurutnya, dokumen Abu Dhabi bukan semata meneguhkan toleransi, tapi disusun untuk membangun kerja sama. Karena itu, di dalamnya akan dibahas bagaimana masalah-masalah konkret kemanusiaan bisa ditangani oleh semua umat beragama.
Ada dua wakil Indonesia yang saat ini aktif di Majelis Hukama Muslim yakni Quraish Shihab yang juga tercatat sebagai salah satu pendiri organisasi. Sementara, TGB M Zainul Majdi menjadi anggota Komite Eksekutif.
Baca juga: Sheikh Al Azhar ajak tokoh agama dunia vokal suarakan perubahan iklim
Baca juga: Quraish Shihab bahas fenomena fobia agama di Sidang Majelis Hukama
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023