Titip uang-nya, titip masyarakat yang berharap dari BTN, titip atas nama negara dan masyarakat kepada Anda semuanya. Anda adalah BUMN, jadi tidak bekerja sekedar cari untung
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berharap dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2,5 triliun untuk PT Bank Tabungan Negara atau BTN bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat lantaran merupakan uang yang berasal dari rakyat Indonesia.
“Titip uang-nya, titip masyarakat yang berharap dari BTN, titip atas nama negara dan masyarakat kepada Anda semuanya. Anda adalah BUMN, jadi tidak bekerja sekedar cari untung," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Nasional Bank BTN, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Sri Mulyani, BTN memiliki idealisme untuk membangun Indonesia dan mensejahterakan rakyat, terutama dari sisi sektor keuangan, meskipun keuangan perusahaan tetap harus dijaga.
Maka dari itu, diharapkan amanah tersebut dapat dijalankan dengan baik, istikamah, dan bisa dipercaya sehingga BTN akan betul-betul menjadi perusahaan hipotek terbaik di ASEAN serta membuat rakyat Indonesia dan Indonesia bangga.
Hak untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak diatur dalam undang-undang. Namun demikian, kondisi kesenjangan atau backlog antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan masyarakat mencapai di atas 28 juta rumah.
Oleh karenanya, dia mengungkapkan pemerintah dan BTN memiliki tanggung jawab untuk menjawab hak masyarakat dengan merangkai seluruh kebijakan, regulasi, dan instrumen agar masyarakat mampu untuk bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak dan sehat.
BTN merupakan institusi yang diciptakan untuk sebuah misi yang sangat jelas, yaitu bagaimana menjawab tantangan sektor perumahan. Untuk mencapai cita-cita menjadi The Best Mortgage Institution di ASEAN pada tahun 2025, Menkeu meminta Bank BTN untuk bekerja melebihi indikator performa kunci alias key performance indicator (KPI) yang ditetapkan.
“Saya berharap BTN bisa bersinergi dan memberi nilai tambah. BTN harus sehat, well governed, efisien, better manage, dan kompetitif agar bisa memberikan nilai tambah,” kata Bendahara Negara ini.
Baca juga: Menkeu: Hasil ekspor perlu terefleksi menjadi kenaikan cadangan devisa
Baca juga: BTN usulkan skema baru kredit perumahan dukung 'zero backlog' 2045
Baca juga: Jelang rights issue, laba BTN naik 44,3 persen
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023