"Posyandu berperan besar dalam memberikan penyuluhan, pengetahuan dan edukasi tentang ASI eksklusif kepada masyarakat yang ada di sekitar," kata Yudhi Wibowo ketika dihubungi dari Jakarta, Senin.
Pengajar di Fakultas Kedokteran Unsoed Purwokerto, Jawa Tengah itu mengatakan bahwa posyandu merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Keberadaan posyandu di tingkat kelurahan atau desa, kata dia, sangat strategis untuk melakukan edukasi bahwa ASI eksklusif sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
"Dengan demikian, edukasi dan pendampingan yang dilakukan oleh kader posyandu harus terus ditingkatkan, terutama bagi ibu hamil, dan ibu yang memiliki bayi usia 0 hingga 6 bulan," katanya.
Dengan demikian, kata dia, diharapkan akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya ASI eksklusif.
"Selain itu diharapkan dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif di tengah masyarakat," katanya.
Yudhi juga mengingatkan bahwa peningkatan cakupan ASI eksklusif dapat mendukung upaya penurunan prevalensi stunting.
"Posyandu juga berperan besar dalam upaya mencegah stunting melalui edukasi pola hidup sehat dan pola konsumsi keluarga, mengingat posyandu dapat menjangkau masyarakat hingga ke tingkat desa," katanya.
Sementara itu, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif untuk mendukung tumbuh kembang anak.
"Sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya ASI eksklusif untuk mendukung tumbuh kembang anak perlu terus dioptimalkan," kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK Agus Suprapto.
Agus yang pernah menjabat Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK itu menambahkan, pemberian ASI eksklusif yang mengandung banyak nutrisi penting sangat baik untuk mendukung ketahanan kesehatan anak.
"Aspek kesehatan pada anak menjadi salah satu hal yang perlu menjadi perhatian bersama guna mendukung pembangunan sumber daya manusia atau SDM di tanah air," katanya.
Baca juga: IBI beberkan 72 ribu kematian bayi pada usia neonatal
Baca juga: Kemenko tekankan pentingnya ASI eksklusif dukung tumbuh kembang anak
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023