Jakarta (ANTARA) - Tim tinju Indonesia siap menuju kompetisi World Boxing Tour Golden Belt Series yang merupakan salah satu turnamen kualifikasi perburuan poin menuju Olimpiade 2024 Paris.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari turut melepas timnas yang akan bertanding di Maroko pada 31 Januari hingga 11 Februari itu.
Okto, dalam siaran pers, Senin, memberikan motivasi dan berharap tim dapat menampilkan kemampuan terbaiknya demi mendapatkan tiket tampil di Olimpiade Paris.
“Sebagai Ketua NOC, saya juga memiliki passion tinju. Dengan semangat atlet-atlet kita, tinju tak boleh tanggung-tanggung masuk target DBON. Tinju harus masuk DBON. Tinju harus membuktikan diri di kualifikasi Olimpiade. Saya yakin, jika sudah bisa tampil di Olimpiade, apalagi dapat medali, saya yakin tinju pasti akan masuk DBON,” kata Okto.
Adapun PB Pertina mengirimkan tujuh petinju ke Moroko, dua putri yaitu Israellah B Saweho (48 kg) dan Huswatun Khasanah (63 kg). Lima lainnya adalah petinju putra, yakni Ingatan Illahi (51 kg), Asri Udin (57 kg), Farand Papendang (63,5 kg), Sarohatua L (71 kg), serta Mikhael Muskita (86 kg).
Baca juga: Pertina kirim tujuh petinju Indonesia ke kejuaraan bergengsi di Maroko
Mereka akan didampingi pelatih asal Kuba Barbaro Fernandes dan Pelatih lokal Daman Hutauruk dan Puspa bersama Manager Hengky Silatang. Tim Indonesia akan berangkat ke Moroko malam ini dan baru akan bertanding pada 2 Februari.
“Pertina sengaja membuat pelepasan ini karena sudah kewajiban kami untuk melaporkan ke NOC Indonesia segala hal yang menyangkut internasional. Apalagi. Ini kualifikasi Olimpiade. Semoga anak-anak bisa mendapatkan pengalaman bertanding sehingga mental bertandingnya semakin terasah,” kata Ketua PP Pertina Komarudin Simanjuntak.
Terdapat 33 negara yang dipastikan berkompetisi di turnamen ini. Selain Indonesia, ada pula Moroko, Spanyol, Algeria, Rusia, Kuba, Taiwan. Mereka akan bersaing menjadi yang terbaik untuk 13 kelas putra dan 13 putri yang dipertandingkan di acara ini.
Baca juga: Petinju Indonesia dahaga latih tanding dan miskin taktik
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023