Mataram (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan bantuan layanan pengobatan warga miskin yang menderita berbagai penyakit kronis dan harus dirujuk berobat ke luar daerah.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram H Djaswad di Mataram, Senin, mengatakan setiap tahun warga miskin yang mendapat bantuan pengobatan di luar daerah mencapai 100 orang lebih.
"Pada 2022, jumlah warga miskin yang mendapatkan bantuan lebih dari 100 orang. Selama Januari 2023 ini saja, kami sudah berikan kepada sekitar 10 orang lebih," katanya.
Baca juga: Baznas Makassar salurkan zakat kepada warga prasejahtera di Soppeng
Menurut dia, besaran bantuan pengobatan yang diberikan kepada warga miskin itu masing-masing Rp5 juta hingga Rp7 juta, atau tergantung jauh dekatnya serta lama perawatan di luar daerah.
"Bantuan yang kita berikan ini sifatnya stimulan untuk membantu kebutuhan makan minum dan biaya tiket perjalanan. Kami berikan hanya sekali saja," katanya.
Ia mengatakan, warga yang mendapatkan bantuan pengobatan di luar daerah itu merupakan warga yang mengidap penyakit kronis sehingga harus dirujuk ke rumah sakit di luar daerah. Misalnya, ke Bali, Surabaya, atau Jakarta.
Baca juga: Baznas Kabupaten Magelang bantu warga kurang mampu Rp428 juta
"Syarat untuk mendapatkan bantuan itu adalah pasien tersebut berasal dari keluarga miskin, dan menyertakan surat rujukan, keterangan dari dokter dan dokumen lainnya," kata dia.
Ia mengatakan, program bantuan pengobatan di luar daerah merupakan salah satu program penyaluran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dihimpun Baznas Mataram dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Muslim di lingkup Pemerintah Kota Mataram.
"Program bantuan pengobatan di luar daerah merupakan pelaksanaan dari program Mataram Sehat," katanya.
Baca juga: Baznas Depok siapkan ATM beras bagi warga tak mampu
Di sisi lain, menyinggung tentang target pengumpulan ZIS tahun 2023, Djaswad menyebutkan, besaran target ZIS tahun ini Rp6 miliar, atau meningkat dari tahun 2022 dengan target sebesar Rp5,5 miliar.
"Realisasi tahun 2022 sebesar Rp5,8 miliar atau melampaui target yang ditetapkan. Hal ini menjadi motivasi kami menaikkan target 2023 menjadi Rp6 miliar. Semoga bisa tercapai," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023