Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) siap berkolaborasi dalam berbagai bidang, salah satunya penanganan stunting.
"Pada prinsipnya UMPR siap berkolaborasi dengan semua pihak termasuk TP PKK Kalteng dan pemerintah provinsi dalam percepatan realisasi program pembangunan. Kami akan padu padankan dengan program Mahasiswa Relawan yang kami laksanakan," kata Rektor UMPR Dr Yusuf di Palangka Raya, Senin.
Dr Yusuf mengatakan, pihaknya selalu siap berkolaborasi serta mendukung suksesnya program TP PKK dan pemerintah dalam berbagai bidang.
Bentuk dukungan dan kolaborasi itu melalui program Mahasiswa Relawan yang mana seluruh mahasiswa UMPR terjun langsung di tengah masyarakat maupun di tengah pelaksanaan program pemerintah.
Salah satu contoh program Mahasiswa Relawan itu, yakni mahasiswa magang di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalteng yang turut membantu melaksanakan tugas instansi tersebut, sesuai arahan dan bimbingan penanggung jawab.
Baca juga: UMPR-PCIM Turki siap kolaborasi majukan SDM Kalteng
Selain itu, juga pada pelaksanaan penanganan bagi korban banjir di Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu. Saat itu, sejumlah mahasiswa UMPR sedang magang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya.
Dalam kegiatan itu para mahasiswa juga terlibat langsung dalam penanganan korban banjir. Ada yang membantu melakukan proses pendataan korban bahkan sebagian lainnya juga terjun di posko-posko yang disiapkan, baik di dapur umum maupun layanan kegawatdaruratan.
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait pertemuan dengan Ketua TP PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran bersama jajaran pengurusnya.
Pada kesempatan itu, Rektor UMPR didampingi Wakil Rektor (WR) 2 Rida Respati ST MT, WR 1 Dr Chandra Anugerah Putra, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Arafat MAP, Kepala Lembaga Pengembangan dan Perencanaan Kampus Nurul Qomariah, M Si, Wakil Dekan 2 FKIP UMPR Alfani MAP, Wakil Dekan 1 FKIP Agung Riyadin M Pd dan Bagian Kerjasama, Rakhdinda Dwi Artha Qairi MAP.
Baca juga: UMPR bersama lima PTM kolaborasi tingkatkan SDM di era teknologi 5.0
Sementara itu, Ketua TP PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran mengaku antusias dengan berbagai topik yang didiskusikan pada pertemuan tersebut.
"Tentu hal ini tak hanya akan menjadi pertemuan awal dan berakhir begitu saja, tetapi justru akan menjadi awal kerja sama yang nyata, seperti kolaborasi program TP PKK maupun program Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah," katanya.
Salah satunya dalam upaya penanganan dan intervensi kasus stunting di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" ini.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan setiap lima tahun sekali, angka prevalensi stunting di Kalteng, trennya terus mengalami penurunan. Pada 2013 sebanyak 41,3 persen dan pada 2018 turun menjadi 34 persen.
Kemudian, dari hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 yaitu 32,3 persen, dan berdasarkan pendataan terbaru Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Kalteng sebesar 27,4 persen, dengan target penurunan sebesar 15,38 persen pada tahun 2024.
Baca juga: TP PKK Kalteng: Revitalisasi posyandu bantu percepat turunkan stunting
"Untuk itu dalam percepatan intervensi stunting diperlukan keterlibatan banyak pihak, tak terkecuali kalangan akademisi dan civitas perguruan tinggi," katanya.
"Pada prinsipnya UMPR siap berkolaborasi dengan semua pihak termasuk TP PKK Kalteng dan pemerintah provinsi dalam percepatan realisasi program pembangunan. Kami akan padu padankan dengan program Mahasiswa Relawan yang kami laksanakan," kata Rektor UMPR Dr Yusuf di Palangka Raya, Senin.
Dr Yusuf mengatakan, pihaknya selalu siap berkolaborasi serta mendukung suksesnya program TP PKK dan pemerintah dalam berbagai bidang.
Bentuk dukungan dan kolaborasi itu melalui program Mahasiswa Relawan yang mana seluruh mahasiswa UMPR terjun langsung di tengah masyarakat maupun di tengah pelaksanaan program pemerintah.
Salah satu contoh program Mahasiswa Relawan itu, yakni mahasiswa magang di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalteng yang turut membantu melaksanakan tugas instansi tersebut, sesuai arahan dan bimbingan penanggung jawab.
Baca juga: UMPR-PCIM Turki siap kolaborasi majukan SDM Kalteng
Selain itu, juga pada pelaksanaan penanganan bagi korban banjir di Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu. Saat itu, sejumlah mahasiswa UMPR sedang magang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya.
Dalam kegiatan itu para mahasiswa juga terlibat langsung dalam penanganan korban banjir. Ada yang membantu melakukan proses pendataan korban bahkan sebagian lainnya juga terjun di posko-posko yang disiapkan, baik di dapur umum maupun layanan kegawatdaruratan.
"Itu menjadi salah satu komitmen kami dalam berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Kami juga ingin bergandengan tangan dengan berbagai pihak, termasuk TP PKK Kalteng. Kami ingin kehadiran UMPR semakin bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan daerah," katanya.
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait pertemuan dengan Ketua TP PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran bersama jajaran pengurusnya.
Pada kesempatan itu, Rektor UMPR didampingi Wakil Rektor (WR) 2 Rida Respati ST MT, WR 1 Dr Chandra Anugerah Putra, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Arafat MAP, Kepala Lembaga Pengembangan dan Perencanaan Kampus Nurul Qomariah, M Si, Wakil Dekan 2 FKIP UMPR Alfani MAP, Wakil Dekan 1 FKIP Agung Riyadin M Pd dan Bagian Kerjasama, Rakhdinda Dwi Artha Qairi MAP.
Baca juga: UMPR bersama lima PTM kolaborasi tingkatkan SDM di era teknologi 5.0
Sementara itu, Ketua TP PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran mengaku antusias dengan berbagai topik yang didiskusikan pada pertemuan tersebut.
"Tentu hal ini tak hanya akan menjadi pertemuan awal dan berakhir begitu saja, tetapi justru akan menjadi awal kerja sama yang nyata, seperti kolaborasi program TP PKK maupun program Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah," katanya.
Salah satunya dalam upaya penanganan dan intervensi kasus stunting di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" ini.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan setiap lima tahun sekali, angka prevalensi stunting di Kalteng, trennya terus mengalami penurunan. Pada 2013 sebanyak 41,3 persen dan pada 2018 turun menjadi 34 persen.
Kemudian, dari hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 yaitu 32,3 persen, dan berdasarkan pendataan terbaru Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Kalteng sebesar 27,4 persen, dengan target penurunan sebesar 15,38 persen pada tahun 2024.
Baca juga: TP PKK Kalteng: Revitalisasi posyandu bantu percepat turunkan stunting
"Untuk itu dalam percepatan intervensi stunting diperlukan keterlibatan banyak pihak, tak terkecuali kalangan akademisi dan civitas perguruan tinggi," katanya.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023