"Informasi tentang penculikan anak ini beredar beberapa hari lalu dan sempat menghebohkan serta membuat resah," kata Kapolsek Tarakan Timur Iptu Gian Evla Tama di Tarakan, Minggu.
Saat ini, orang tersebut telah membuat video klarifikasi mengenai kesengajaannya dalam meneruskan informasi yang belum diketahui kebenarannya tersebut.
NV mengaku menyebarkannya dan mengatakan bahwa kejadian percobaan penculikan tersebut terjadi di Kelurahan Kampung Satu.
"Atas informasi yang tidak benar tersebut telah membuat resah. Hari ini saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Tarakan atas berita hoaks yang saya sebarkan," kata NV.
Atas kejadian ini pihak kepolisian Polres Tarakan mengimbau agar masyarakat melakukan cek terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi melalui sosial media.
Sebelumnya Polres Tarakan melakukan penyelidikan terkait beredarnya pesan suara berantai tentang penculikan anak yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
Namun mereka tidak menerima laporan penculikan anak di wilayah hukum Tarakan.
Pesan suara melalui whatsapp berdurasi satu menit 12 detik ramai diperbincangkan sekaligus menghebohkan masyarakat. Pasalnya dalam pesan suara yang telah menyebar luas itu berisi dugaan penculikan di wilayah Tarakan. Informasi penculikan ini diketahui beredar pada Kamis, (26/01/2023).
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023