Tanjungpinang (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau (Kepri) Wahyu Wahyudin meminta Gubernur Ansar Ahmad membentuk tim investasi daerah (TID) untuk memetakan potensi investasi di tujuh kabupaten/kota setempat.
"Tim diketuai langsung Gubernur Ansar dan beranggotakan 14 kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang bersinggungan dengan investasi," kata Wahyu, di Tanjungpinang, Sabtu.
Wahyu mengatakan TID akan mencari peluang-peluang investasi di Kepri berdasarkan kajian atau Investment Project Ready to Offer (IPRO) untuk kemudian ditawarkan kepada investor dalam hingga luar negeri.
Kajian itu, menurutnya, dapat melibatkan konsultan yang rekam jejaknya tidak diragukan lagi sekaligus sudah berpengalaman di bidangnya.
“Hampir semua OPD Kepri belum memiliki data potensi investasi, bagaimana kita mau meyakinkan investor kalau datanya saja tidak punya,” ujarnya.
Ia menilai selama ini investasi di Kepri belum optimal, salah satunya lantaran lintas OPD belum mampu menjalin koordinasi dengan baik terutama dalam hal mendorong investasi daerah.
Dengan bergabung ke dalam satu wadah TID, harapannya jajaran OPD Kepri dapat bekerja optimal dan searah dalam menyusun kajian dan promosi investasi.
“Dinas Penanaman Modal harus berperan sebagai leading sektor dalam pembentukan TID, karena mereka yang paling paham soal investasi,” ujarnya.
Selain itu, kata dia pula, TID juga akan menggodok perjanjian kerja sama dengan investor. Investasi harus memprioritaskan warga Kepri sebagai tenaga kerja dan berhak mendapatkan upah dan tunjangan yang layak.
Dengan perjanjian kerja sama ini, investasi yang masuk ke Kepri tentu lebih selektif dan berpihak kepada kesejahteraan masyarakat tempatan.
“Banyak investasi yang masuk ke Kepri, tapi tidak sedikit pula yang mengorbankan kesejahteraan rakyat. Ada gaji karyawannya di bawah UMK, bahkan ada yang tidak mendapatkan jaminan kematian saat kecelakaan kerja,” katanya lagi.
Wahyudin juga berharap ke depan pembangunan di Kepri tidak lagi menggunakan APBD, apalagi tergantung dengan dana APBN, melainkan melalui uang dari hasil investasi.
Ia optimis hal itu bisa tercapai jika investasi yang ditanamkan merupakan investasi padat modal dan padat karya.
“Ini pekerjaan besar, makanya kita harus berani memulainya dari nol," katanya pula.
Baca juga: Gubernur Kepri kejar target investasi 2 miliar dolar AS di Bintan
Baca juga: Gubernur : Realisasi investasi di Kepri capai Rp38,24 triliun
Pewarta: Ogen
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023