Harapannya, ke depan guru-guru bisa menerapkannya di sekolah dan mengajarkan ke siswa akan adanya sistem pelaporan keuangan yang terkini,

Surabaya (ANTARA) - SMK Dr Soetomo Surabaya (Smekdors) menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta menggelar pelatihan Learning Management System (LMS) untuk guru Akuntansi SMK/SMA Jawa Timur sebagai upaya penerapan Merdeka Belajar Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK).

"Pelatihan Learning Management System khusus Akuntansi ini dilakukan dengan pendampingan Pusat Kajian Akuntansi Pendidikan (PKAP) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu (28-29/1)," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Smekdors, Ahmad Soleh, di Surabaya, Sabtu.

Dia mengungkapkan sekitar 60 guru dari Surabaya dan beberapa daerah di Jawa Timur mengikuti pelatihan dalam penerapan LMS Sidek-Edu (Sistem Informasi Debit Kredit - for Education) yang merupakan inovasi dalam pembelajaran Akuntansi berbasis laman.

"Selama ini laporan keuangan harus dikerjakan siswa di sekolah karena kami menggunakan komputer akuntansi. Dengan Sidek Edu ini maka siswa bisa mengerjakan soal untuk latihan atau evaluasi semester dari rumah secara daring," katanya.

Ia mengatakan laporan keuangan yang dipelajari dalam Sidek Edu saat ini berfokus pada laporan keuangan UMKM. Hal ini dirasa akan lebih bisa diterapkan di tingkat SMK.

"Harapannya, ke depan guru-guru bisa menerapkannya di sekolah dan mengajarkan ke siswa akan adanya sistem pelaporan keuangan yang terkini," kata Ahmad Soleh .

Sementara itu, Ketua Tim Aplikasi Sidek-Edu, Sony warsono, mengungkapkan selama dua hari dosen FEB UGM akan memberikan pendampingan pengembangan pembelajaran Akuntansi, termasuk perkembangan Ilmu Akuntansi dan revolusi Industri 4.0 yang kini berubah.

"Tak hanya memberikan materi, pihak UGM juga mengenalkan Sidek-Edu yang merupakan inovasi pembelajaran Akuntansi dalam sistem pelaporan keuangan. Harapannya aplikasi ini dapat menggantikan kegiatan Akuntansi yang biasanya memakai jurnal yang belum berbasis website," kata dia.

Dengan Sidek-Edu ini, lanjut dia, sistem penilaian pembelajaran juga bisa dilakukan secara daring, karena sejauh ini pengerjaan laporan keuangan Akuntansis siswa masih di laboratorium.

"Kini kami berbasis website sehingga bisa mendukung program merdeka belajar. Artinya bisa belajar di manapun dengan efektivitas yang tinggi," tuturnya.

Terkait penerapan Merdeka Belajar Program SMK Pusat Keunggulan, Kepala Smekdors, Juliantono Hadi mengungkapkan pihaknya terus menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan industri untuk memperbarui ilmu para guru dan siswa.

Tak hanya itu, Smekdors juga menekankan untuk menyebarluaskan ilmu terbaru hasil dari kerja sama tersebut dengan guru-guru di sekolah lain.

"Seperti Akuntansi ini kami perbarui ilmu untuk laporan keuangan UMKM berbasis website. Nanti bisa dikembangkan lagi UMKM seperti apa untuk bisa terus meningkatkan kemampuan guru Akuntansi kami dan sekolah-sekolah lain," ujarnya.

Tidak hanya Akuntansi, pihaknya juga telah merencanakan untuk sharing keilmuan untuk jurusan Multimedia. Mengingat pihaknya telah bekerjasama dengan perguruan tinggi dan industri di bidang produksi film.

"Kalau Multimedia mungkin nanti kami fokus untuk di tiap profesinya, karena tiap profesi asosiasinya sendiri. Tapi kami akan buat karya dulu hasil dari kerjasama dengan industri dan perguruan tinggi ini sebelum nantinya kami mulai bagikan ilmunya ke guru sekolah lain," demikian Juliantono Hadi.

Baca juga: Dewan Kota Surabaya menyambut baik tawaran kerjasama FIB UGM

Baca juga: Pemprov Jatim melibatkan ITS-UGM untuk memetakan wilayah bencana

Baca juga: Mahasiswa UGM Hilang di Semeru Ditemukan Meninggal Dunia

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023