Jonatan merebut tiket partai pamungkas pada turnamen berkategori BWF Super 500 itu setelah mengalahkan pebulu tangkis asal China Shi Yu Qi dengan skor 21-13, 15-21, 21-19.
"Puji Tuhan pertama kalinya final di Istora, ini sangat berarti buat saya pribadi. Terus bisa bisa mengalahkan Shi di hadapan penggemar pastinya sangat senang," ungkap Jonatan saat dijumpai usai pertandingan, Sabtu.
Jonatan menjadi wakil Indonesia pertama yang melangkah ke babak final Indonesia Masters edisi tahun ini. Kepastian itu didapat setelah melalui perjuangan hebat menghadapi pebulu tangkis asal China dengan tiga gim.
Baca juga: Jonatan Christie ke final Indonesia Masters usai taklukkan Shi Yu Qi
Sempat tertinggal pada gim pertama, Jonatan tancap gas dan bisa mengamankan gim pembuka. Sayangnya ia kehilangan momentum serangan dan akhirnya berada di bawah tekanan pada gim kedua.
Dengan kemenangan imbang, maka Shi dan Jonatan harus memastikan pemenang lewat gim ketiga.
Ya sebenarnya bukan Shi yang kendur atau bagaimana, karena saya pun harus mengubah strategi karena kami sama-sama mau menang. Jadi saya tidak mau membiarkan poin demi poin hilang dengan mudah," kata Jonatan menceritakan.
Persaingan dramatis pun terjadi pada gim penentu. Kedua pemain saling mengejar dan berulang kali merebut keunggulan. Bahkan ketika Jonatan sudah mencapai match point 20-17, Shi masih berusaha mengejar dengan tambahan dua poin.
Baca juga: Tuan rumah bertahan dengan tiga wakil pada semifinal Indonesia Masters
"Yah memang di (skor) 20-17 saya memutuskan untuk bermain lebih menekan dari permainan depan. Tapi tadi Shi Yu Qi punya pengalaman cukup baik, jadi dia bisa baca poin terakhir itu dan mengembalikan permainan serangan depan saya," ujarnya menceritakan.
Namun Jonatan akhirnya mengunci keunggulan dan memaksa Shi untuk angkat koper dari babak empat besar.
Berkaca dari pertemuan terakhirnya kontra Shi pada Olimpiade Tokyo yang berakhir kekalahan, Jonatan menilai saat itu banyak faktor eksternal yang mempengaruhi performanya.
"Waktu itu sempat COVID pas tiba di Jepang, itu pengaruh sekali buat saya. Sudah latihan maksimal berbulan-bulan tapi kemudian harus isolasi dua minggu, pikiran jadi tidak tenang padahal saya punya harapan yang sangat tinggi. Kalau sekarang lebih enjoy," pungkas Jonatan Christie.
Baca juga: Bagas/Fikri fokus ke Thailand usai tersingkir di Indonesia Masters
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023