Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mengutuk kekerasan oleh aparat keamanan Israel di Jenin, Tepi Barat, pada Kamis yang menyebabkan sejumlah warga Palestina tewas.
"Indonesia mengutuk keras penggunaan kekerasan secara berlebihan oleh aparat keamanan Israel di Jenin yang telah menewaskan sembilan orang warga sipil Palestina," kata Kementerian Luar Negeri RI lewat akun resminya di Twitter pada Jumat.
Kemenlu menekankan tindakan brutal aparat Israel itu akan semakin mempersulit upaya mencapai perdamaian di Timur Tengah.
Pemerintah Indonesia juga menyerukan masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendesak Israel agar menghormati hak-hak rakyat Palestina, kata Kemenlu RI.
Sedikitnya sembilan warga Palestina tewas dan 20 orang lainnya terluka akibat serbuan militer Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Kamis (26/1), menurut sumber-sumber di pihak Palestina, seperti dikutip kantor berita Anadolu.
Pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin sehingga menyebabkan bentrokan antara puluhan warga Palestina dan militer Israel, menurut para saksi.
Operasi militer Israel di kamp Jenin tersebut merupakan yang terbesar sejak peristiwa Intifada Al Aqsa 2002.
Ketegangan di Tepi Barat meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah gencarnya operasi militer Israel untuk menangkap warga Palestina yang mereka sebut "buronan" atau untuk menghancurkan rumah-rumah warga Palestina.
Penyerbuan itu memicu bentrokan dengan warga Palestina dan menelan sejumlah korban jiwa.
Baca juga: Palestina akhiri koordinasi keamanan dengan Israel
Baca juga: AS 'sangat prihatin' warga Palestina tewas dalam operasi Israel
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023