Depok (ANTARA) - Pendiri Lombok Institute of Technology di Nusa Tenggara Barat (NTB) Suryadi Jaya Purnama mengunjungi fasilitas Sustainable Maritime Systems di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) untuk mengembangkan teknologi maritim.
"Indonesia memiliki potensi sumberdaya pesisir dan lautan yang sangat besar," kata Suryadi dalam keterangannya, Jumat.
Sumber daya pesisir laut di antaranya kegiatan ekonomi laut, dimana laut juga menghadirkan ekosistem jasa mulai dari berbagai sektor seperti pangan, energi, mineral, termasuk pariwisata dan utamanya sektor transportasi.
Suryadi yang juga seorang peneliti SKSG UI pada peminatan Kajian Pembangunan Perkotaan dalam Konteks Kepulauan Tropis ini menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km serta luas lautan sekitar 3,1 juta km2 (0,3 juta km2 perairan teritorial dan 2,8 juta km2 perairan kepulauan).
Baca juga: FTUI ciptakan sortir telur otomatis untuk tingkatkan produktivitas
Baca juga: SICT ILUNI FTUI dirikan sekolah darurat terdampak gempa di Cianjur
Sebagai anggota DPR RI yang membidangi sektor transportasi, infrastruktur, daerah tertinggal, transmigrasi dan BMKG, Suryadi menegaskan bahwa dirinya selalu berupaya secara konsisten mengawal komitmen Pemerintah dalam kebijakan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia melalui lima pilar utama.
Salah satu pilarnya adalah komitmen untuk membangun infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun jalan tol laut, pelabuhan laut, logistik dan industri perkapalan, serta wisata bahari.
Suryadi terlibat aktif dalam berbagai inisiatif gerakan advokasi dan edukasi bagi para nelayan pesisir seperti Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) yang digelar beberapa waktu lalu.
Oleh karenanya, satu dari sekian langkah yang diupayakan dalam kunjungan ke kampus UI Depok kali ini adalah merintis kolaborasi bersama para peneliti FTUI dan Lombok Institute of Technology serta stakeholder terkait lainnya dalam mewujudkan Visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia melalui pengembangan SDM, resource sharing dan sebagainya.
"Semoga ikhtiar ini bisa memberikan manfaat seluasnya bagi rakyat Indonesia yang punya tradisi Kelautan yang mengakar kuat," katanya.
Kunjungan ini juga sebagai bentuk komitmen pembangunan berkelanjutan (SDG) dalam menjaga ekosistem laut dengan mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut serta kawasan pesisir di Nusa Tenggara Barat-NTB melalui upaya pengembangan teknologi Maritim.
Beberapa isu telah didiskusikan dan kunjungan tersebut menyepakati langkah tindak lanjut dalam upaya mengokohkan kerja sama dalam pengembangan teknologi maritim.
Sementara itu Direktur P2M DTM FTUI Dr Agung S Saragih mengatakan pilihan pengembangan sektor perkapalan yang jadi topik rintisan kolaborasi kali ini memiliki relevansi yang kuat dalam pembangunan NTB khususnya dan Indonesia umumnya.
"Industri perkapalan memiliki peran yang strategis dalam menopang perekonomian nasional dimana industri ini memiliki karakteristik sebagai sektor yang padat karya, padat modal, dan padat teknologi," katanya.*
Baca juga: Ahli rekayasa struktural UI masuk jajaran ilmuwan muda Indonesia
Baca juga: UI latih petani Bogor budi daya alpukat mentega
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023