Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan penggunaan fitur live streaming dalam media sosial sebagai tren untuk berjualan merupakan suatu bentuk usaha kreatif pedagang dalam mempromosikan produknya.
"Live streaming itu menjadi salah satu bukti bahwa pelaku usahanya juga harus kreatif memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh platform," ucapnya saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan tren ini sangat menarik karena dinamika pasar digital yang sangat dinamis dan cepat terhadap perubahan. Jika ada inovasi yang baru, tren live streaming ini bisa jadi akan bertahan, apabila pelaku usaha bisa memanfaatkan fitur dalam platform e-commerce-nya dengan baik.
Baca juga: Kiat agar UMKM mampu gaet pembeli lewat "live streaming"
Namun, tidak menutup kemungkinan tren ini akan menurun jika pelaku usaha menemukan ide baru untuk mempromosikan produknya dengan cara lain.
Ia mengatakan tren ini sangat menarik karena dinamika pasar digital yang sangat dinamis dan cepat terhadap perubahan. Jika ada inovasi yang baru, tren live streaming ini bisa jadi akan bertahan, apabila pelaku usaha bisa memanfaatkan fitur dalam platform e-commerce-nya dengan baik.
Baca juga: Kiat agar UMKM mampu gaet pembeli lewat "live streaming"
Namun, tidak menutup kemungkinan tren ini akan menurun jika pelaku usaha menemukan ide baru untuk mempromosikan produknya dengan cara lain.
"Bisa jadi live streaming jangka waktu durasi trend-nya lebih panjang ketika mereka menemukan pola live streaming yang menarik lagi, itu tidak ada yang bisa menerka sih," ucapnya.
Ia berharap dengan adanya inovasi di pasar digital, industri ini bisa memberikan pendewasaan pada konsumen yang berbelanja online agar tidak selalu mencari barang murah, tetapi juga produk-produk berkualitas.
Ia berharap dengan adanya inovasi di pasar digital, industri ini bisa memberikan pendewasaan pada konsumen yang berbelanja online agar tidak selalu mencari barang murah, tetapi juga produk-produk berkualitas.
Saat ini, dengan memanfaatkan teknologi digital, penjual hanya membutuhkan perangkat seperti gadget untuk mempromosikan produk sehingga bisa memberikan barang yang murah, namun tidak meninggalkan kualitas produk.
Baca juga: Tips tingkatkan penjualan lewat "live streaming"
Pilihan tersebut juga lebih mudah ketimbang jika harus membuka toko offline yang bisa memakan biaya seperti sewa tempat dan listrik.
Baca juga: Tips tingkatkan penjualan lewat "live streaming"
Pilihan tersebut juga lebih mudah ketimbang jika harus membuka toko offline yang bisa memakan biaya seperti sewa tempat dan listrik.
"Harga murah itu lebih pada benefit tambahan tapi konsumen diberikan barang berkualitas apapun yang di pasar offline itu sebenarnya bisa ditemukan di pasar digital itu dari sisi konsumen," ucap Bima.
Bima juga berharap pemerintah bisa berkomunikasi dengan platform pasar digital agar kebijakan yang dikeluarkan bisa mendorong pertumbuhan digital, tidak hanya dari sisi pelaku industri digitalnya tapi juga penggunanya yaitu pelaku usahanya.
Baca juga: Pedagang sebut tren berjualan "online" di Tiktok mulai menurun
Baca juga: Pedagang sebut tren berjualan "online" di Tiktok mulai menurun
Baca juga: Penelitian: Layanan pesan-antar makanan online akselerasi bisnis UMKM
Baca juga: Kemenkominfo dampingi UMKM adopsi teknologi digital
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023