"Terima kasih banyak untuk dukungannya. Saya mendapatkan ombak pertama saya 9.5, dan cadangannya 8, itu sudah cukup dari yang saya butuhkan di final," ujar Ketut dalam wawancara usai perlombaan yang disiarkan kanal Youtube WSL.
Data hasil perlombaan dalam laman resmi WSL menunjukkan bahwa Ketut mencatatkan nilai 18,25, jauh lebih tinggi dari pesaingnya pada babak final peselancar Jepang Tensi Iwami yang mencetak angka 13,20.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (Sekjen PB PSOI) Tipi Jabrik menjelaskan bahwa ajang Qualifying Series tersebut merupakan salah satu jenjang untuk kualifikasi Olimpiade.
Pada Qualifying Series regional Asia tersebut Ketut harus masuk dalam lima besar untuk dapat melaju ke Challenger Series yang hanya dapat diikuti oleh 80 peselancar dunia.
Pada tahapan selanjutnya, peselancar Challenger Series harus masuk 10 besar untuk masuk tur dunia Championship Tour, seperti yang telah dicatatkan peselancar Indonesia Rio Waida.
Baca juga: Selancar Internasional puji kesiapan Bali sebagai tuan rumah AWBG 2023
Dalam perjalanannya menuju final, Ketut harus mengalahkan peselancar Indonesia Oney Anwar pada babak perempat final. Oney akhirnya finis pada urutan kelima Men's Shortboard.
Kemenangan Ketut pada Qualifying Series La Union Filipina mendorong peringkatnya, yang sebelumnya 15 kini menjadi peringkat ketiga. Ketut harus dapat mempertahankan prestasinya hingga kualifikasi Challenger Series 2023 berakhir pada 30 Maret.
Indonesia juga meraih hasil positif pada beberapa kategori lainnya, yaitu Deni Piradus menempati urutan ketiga Men's Longboard, dan Kailani Johnson juga berada di urutan ketiga Women's Shortboard.
"Sebenarnya kita ini menghadapi Jepang yang sangat-sangat kuat, dari empat nomor mereka berhasil mengambil dua, dari Womens Short Board, Womens Long Board, Mens Long Board diambil Filipina, dan Mens Short Board diambil Indonesia," kata Tipi lewat panggilan telpon kepada Antara.
"Jadi, persaingannya ya ketat sekali, sampai kita bisa mendapatkan juara satu di Mens Open itu luar biasa, karena kita bisa mengalahkan Jepang yang sangat mendominasi," imbuhnya.
Baca juga: PB PSOI akan gelar seleksi tim untuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024
Baca juga: Pandu Sjahrir terpilih aklamasi sebagai ketua umum PB PSOI 2023-2026
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023