Denpasar (ANTARA) - Anggota DPD RI yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Daerah Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Bali Made Mangku Pastika mengajak para veteran di Pulau Dewata untuk senantiasa mewariskan nilai-nilai perjuangan pada generasi muda.
"Nilai-nilai perjuangan, cinta tanah air, berjuang tanpa pamrih, rela berkorban jiwa dan raga harus terus diwariskan kepada anak cucu kita," kata Pastika dalam peringatan HUT ke-66 LVRI di Denpasar, Kamis.
Peringatan HUT ke-66 LVRI tingkat Provinsi Bali itu diawali dengan apel bendera dengan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati bertindak selaku inspektur upacara.
Selanjutnya diisi dengan acara pemotongan tumpeng, penyerahan sebanyak 150 paket sembako dari Made Mangku Pastika untuk para veteran dan acara ramah tamah.
Menurut mantan Gubernur Bali dua periode itu, saat ini musuh yang paling sulit dihadapi adalah bangsa sendiri. Terlebih dalam menghadapi tahun politik karena politik itu kadang-kadang menghalalkan segala cara.
"Dalam menghadapi Belanda dan Jepang, jelas kita bersatu padu. Kita rela mengorbankan apa saja. Tetapi menghadapi bangsa sendiri ini tidak mudah. Oleh karena itu, nilai-nilai perjuangan 1945 harus terus diwariskan," ucapnya.
Ia mencontohkan jika para pelajar saat ini ditanya siapa itu sosok I Gusti Ngurah Rai, bisa saja ada yang menjawab hanya sebatas nama bandara dan tidak mengetahui bahwa I Gusti Ngurah Rai sebagai salah satu pahlawan nasional dari Bali.
"Kita mesti ingat bahwa jika tanpa perjuangan pendahulu kita yang rela mempertaruhkan jiwa, raga dan bahkan harta, maka tidak akan ada kemerdekaan seperti saat ini," kata mantan Kapolda Bali ini.
Dalam kesempatan itu, Pastika juga menceritakan mengapa sampai dianugerahi gelar veteran oleh negara. Hal itu karena setamat Akabri, ia pada tahun 1975 mendapatkan tugas dalam Operasi Gabungan ke Timor Portugis (saat ini Timor Leste). Saat itu Timor Portugis ada pergerakan dan perebutan pengaruh dari Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Sementara itu, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia Provinsi Bali I Gusti Bagus Saputera dalam kesempatan itu banyak menceritakan mengenai sejarah lahirnya LVRI pada 66 tahun lalu. "Saat itu ada 35 orang wakil dari Bali dan acara dibuka oleh Presiden Soekarno," ucap Saputera.
Kini, lanjut Saputera, di saat kita tidak berjuang lagi melawan penjajah, visi meneruskan semangat dan nilai-nilai perjuangan harus terus diwariskan kepada generasi penerus.
Baca juga: Hibah Rp200 juta untuk LVRI Lampung jelang HUT RI
Baca juga: Tiga Rektor UPN Veteran terima Penghargaan Bintang LVRI
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023