Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI melaporkan subvarian Omicron Kraken atau XBB 1.5 terdeteksi di Indonesia pada pelaku perjalanan asal Polandia saat beraktivitas di Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Sejauh ini baru satu kasus Kraken yang dilaporkan di Indonesia," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Dari laporan yang diterima Kemenkes, varian itu menjangkiti tubuh warga negara Polandia saat sedang beraktivitas di Balikpapan. Tapi, yang bersangkutan sempat berpindah ke beberapa tempat.

Baca juga: Menkes telusuri kontak erat pasien COVID-19 Kraken di Indonesia

Subvarian XBB 1.5 dideteksi di Indonesia pada 11 Januari 2023 menggunakan metode genom sekuensing di fasilitas laboratorium pemerintah.

Pasien diketahui masuk ke Indonesia pada 6 Januari 2023 lewat Jakarta, kemudian menuju ke Balikpapan pada 7 Januari 2023.

Ia mengatakan deteksi dini menggunakan rapid antigen sebagai syarat perjalanan sempat menunjukkan hasil negatif. Tapi, pada 11 Januari 2023, hasil tes PCR sebagai syarat masuk kapal menunjukkan hasil positif.

"Pasien tidak bergejala," katanya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kraken merupakan subvarian Omicron dari perkawinan sejumlah varian pendahulunya.

"Kraken ini perkawinan dari anaknya dan cucunya Omicron, jadi ini sudah cicit," katanya.

Baca juga: Rusia laporkan kasus pertama subvarian COVID-19 'kraken'

Baca juga: Apa yang kita ketahui tentang subvarian Omicron XBB.1.5?

Kraken dideteksi memiliki kemampuan penularan yang cepat, tapi rendah pada kemampuan mematikan atau menyebabkan pasien sampai masuk ke rumah sakit.

"Kami sudah lihat, varian ini kan sudah ada di Amerika Serikat dan perilakunya demikian," katanya.

Budi berpesan kepada masyarakat untuk menahan diri beraktivitas di luar rumah manakala merasa tidak enak badan, sementara bagi masyarakat umum diminta untuk memakai masker pada lokasi yang padat pengunjung.

"Masyarakat juga harus tahu bahwa varian ini ringan, jadi pastikan vaksinasi penguatnya (booster) dilaksanakan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023