Karawang (ANTARA) - Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh "ngamuk" melihat alat berat jenis eksavator PC 20O melintasi jalan Interchange Karawang Barat tanpa menggunakan mobil gendong atau mobil pengangkut alat berat.
"Memindahkan alat berat PC 200 harus pakai mobil gendong. Kalau dilakukan manual, melintasi jalan, maka bisa merusak jalan raya,” kata dia kepada penanggung jawab sebuah proyek di jalan raya Interchange Karawang Barat, Rabu.
Kejadian itu diketahui wabup saat dirinya melintas selepas menghadiri sebuah kegiatan menuju wilayah Karawang Kota. Namun saat melihat sebuah alat berat PC 200 berjalan di jalan raya, ia langsung berhenti.
Selanjutnya, wabup menghentikan sopir eksavator tersebut, mempertanyakan dampak buruk yang telah dilakukan si sopir eksavator.
Aep sempat marah kepada sopir alat berat eksavator tersebut. Sebab tindakannya itu membahayakan pengendara lain dan bisa merusak jalan raya.
"Aneh-aneh saja, ya nggak bisa lah (eksavator PC 200 melintas di jalan raya). Kamu seenaknya saja,” kata Aep kepada sopir alat berat.
Ia mengatakan, selama ini Pemkab Karawang tengah fokus melakukan penataan dan perbaikan jalan. Namun ini dirusak dengan cara menggunakan eksavator melintasi jalan.
Atas hal itulah, wabup langsung menghentikan sopir eksavator tersebut.
Pada kesempatan itu, Aep juga menyoroti proyek yang dikerjakan si sopir dan kawan-kawannya di lokasi yang sama, lantaran tidak dilengkapi dengan fasilitas penunjang keselamatan kerja yang layak dan juga tidak diberi penerangan.
"Kondisi sangat membahayakan pengguna jalan," kata dia.
Aep saat itu juga langsung menelpon Satpol PP dan meminta untuk langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penertiban lokasi proyek yang diduga milik salah satu BUMN itu agar tidak terlanjur menimbulkan korban jiwa.
“Termasuk aspek K3 nya tidak ada. Tidak ada pembatas proyek, lalu tidak ada lampu penerangan. Bisa sangat membahayakan pengguna jalan," kata dia. (KR-MAK)
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023