"Saya sedang `nglakoni` tirakat, puasa mutih. Boleh kan saya nglakoni di rumah," katanya.Yogyakarta (ANTARA News) - Juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan (83) hingga saat ini belum mau mengungsi meski status gunung berapi tersebut terhitung sejak hari ini, Sabtu, pukul 08.30 WIB, sudah ditingkatkan dari "siaga" menjadi "awas". ANTARA News Yogyakarta melaporkan Sabtu petang, Mbah Maridjan masih bertahan di rumahnya di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, yang jaraknya hanya sekitar tiga kilometer dari Gunung Merapi. "Saya sedang `nglakoni` tirakat, puasa mutih. Boleh kan saya nglakoni di rumah," kata Mbah Maridjan beralasan ketika ditanya kenapa masih belum bersedia mengungsi, sementara Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X sendiri sudah meminta seluruh warga mengungsi. Ia mengatakan, "Kalau `nglakoni` tirakat di tempat pengungsian tidak akan khusuk. Lebih baik saya `nglakoni`-nya di rumah sendiri". Ditanya masih ada warga yang juga belum mau mengungsi, dia mengatakan, "Itu terserah mereka. Mau mengungsi `monggo`, silakan. Kalau tidak mau, ya `nglakoni` di sini saja". Sebenarnya banyak warga yang bersedia mengungsi, tinggal menunggu sikap Mbah Maridjan saja. Kalau juru kunci Gunung Merapi ini mengungsi, maka warga akan ikut mengungsi dan tinggal di barak-barak pengungsian. Lurah Umbulharjo, Bejo Mulyono mengatakan dirinya tidak bisa memaksa Mbah Maridjan untuk mengungsi. "Semuanya diserahkan kepada Mbah Maridjan sendiri. Kami sebenarnya sudah berulangkali memberikan pengertian kepadanya agar bersedia dievakuasi, tetapi dia tetap bertahan," katanya. Sementara itu, proses evakuasi warga di kawasan rawan bencana hingga Sabtu petang masih terus berlangsung, antara lain warga di sekitar alur Kali Gendol, Glagaharjo serta alur Kali Kuning, Umbulharjo.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006