menurut saya ini satu potensi ekonomi yang bisa dilakukan masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan program induk udang vaname unggul Nusa Dewa di Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali yang diluncurkan akhir Oktober 2022, menunjukkan progres yang baik.

"Ini kali kedua saya ke sini untuk memastikan dan saya surprise ternyata bukan hanya udang yang semakin baik pembangunannya atau risetnya, tapi juga ada abalone yang sudah bisa dikembangkan yang menurut saya ini satu potensi ekonomi yang bisa dilakukan masyarakat," ungkap Menteri Trenggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Progres menunjukkan tingkat produktivitas yang baik melalui program induk udang unggul Nusa Dewa berdasarkan hasil uji performa multilokasi.

Selain induk udang, lanjut dia, yang menjadi perhatiannya adalah soal pakan. Pengembangan terus dilakukan melalui balai-balai budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mendorong kemandirian perikanan budidaya di dalam negeri mulai dari induk, pakan, serta teknologi pendukung produktivitas lainnya.

Menteri Trenggono turut mengajak pemerintah daerah bersinergi mengembangkan budidaya udang karena nilai jualnya tinggi di pasar lokal maupun global. Pemerintah menargetkan produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024.

"Saya tadi juga sudah bicara sama pak wakil bupati, dan kepala dinas provinsi dan kabupaten untuk karena nilai ekonominya tinggi sekali, dan permintaannya juga bagus bukan hanya lokal tapi juga nasional. Ini yang bisa kita kembangkan," pungkasnya.

Baca juga: KKP target stop impor induk udang Vaname setelah kembangkan NuSa Dewa
Baca juga: Sumbar masukkan 9,5 juta benih udang vaname sepanjang Mei 2022
Baca juga: KKP upayakan kemandirian produksi induk udang unggul

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023