Itu bisa melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak swasta untuk berinvestasi pada proyek Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di Jakarta Utara karena belum terakomodasi penataan kabel udara.
“Silakan kelola Jakarta Utara yang belum tersentuh. Itu bisa melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), investasi murni, silakan,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho di Jakarta, Rabu.
Apabila ada swasta yang mampu dan berminat, maka pihaknya dapat membuat seleksi calon investor dengan ketentuan memenuhi persyaratan di antaranya kesanggupan menyelesaikan proyek.
Sembari membuka peluang investasi SJUT di Jakarta Utara, pihaknya juga akan melakukan evaluasi terhadap dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mendapat penugasan penataan kabel udara.
Dua BUMD itu yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melalui anak usahanya Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) dan Perumda Sarana Jaya.
Baca juga: Bina Marga DKI cabut 400 tiang per hari dalam upaya tata kabel udara
Jakpro mendapat tugas SJUT di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, sedangkan Sarana Jaya di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
“Nanti dua BUMD ini kami evaluasi, mana yang gerak cepat, mana yang lambat. Kalau gerak cepat, nanti kami tambah wilayahnya, kalau lambat kami kurangi wilayahnya,” ucap Hari.
Dia menjelaskan dua BUMD itu mendapat penugasan SJUT dengan panjang sekitar 200 kilometer, sepanjang 115 kilometer di antaranya dikerjakan oleh Jakpro di 32 ruas jalan dan sisanya dikerjakan Sarana Jaya di 36 ruas jalan.
Ia mengungkapkan sejak 2021-2022, JIP sudah mengerjakan 25 kilometer SJUT sedangkan Sarana Jaya mencapai sekitar satu kilometer.
“Kemarin (Sarana Jaya) katanya dapat mitra baru tapi lepas lagi. Mudah-mudahan JIP yang menggandeng PT Miko (Modular Inti Konstrindo) adalah langkah lebih cepat,” ucapnya.
Baca juga: Penataan kabel udara di Jaktim tunggu Dinas Bina Marga DKI
Direktur Utama JIP Araf Anbiya menjelaskan penyelesaian 25 kilometer SJUT itu menggunakan investasi korporasi senilai Rp60 miliar.
Adapun sisa target SJUT sepanjang 90 kilometer itu diperkirakan rampung kuartal kedua 2024.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023