Magelang (ANTARA News) - Masyarakat yang tinggal sekitar 10 kilometer dari puncak Gunung Merapi segera diungsikan terkait kenaikan status aktivitas vulkanik dari siaga ke awas, Sabtu (13/5) pukul 08.30 WIB. "Kami sampai sekarang belum bisa menyebut angka, kalau sudah awas seperti ini maka total seluruh masyarakat diungsikan," kata Sekretaris Harian Satlak PBP Pemda Kabupaten Magelang Edy Susanto di Magelang, Sabtu. Ia mengatakan, pihak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian yang berkantor di Yogyakarta yang selama ini memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi telah menaikan status dari siaga ke awas. Masyarakat yang tinggal di alur kali-kali yang airnya berhulu di kaki Merapi dalam jarak 10 kilometer yang harus diungsikan antara lain warga Desa Ngargosuko, Mranggen, Ngablak, Kemiren dan Kaliurang. Mereka tinggal di alur Kali Krasak, Bebeng, Sat dan Putih. Sedangkan masyarakat yang tinggal sekitar delapan kilometer dari puncak Merapi atau berada di alur Kali Lamat dan Senowo, yang harus diungsikan antara lain dari Desa Keningar, Ngargomulyo dan Krinjing. Menurut rencana, katanya, Sabtu (13/5) sekitar pukul 13.00 WIB warga dua dusun yakni Kaliurang Nduwur dan Sumberrejo Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang mulai diungsikan dari desanya ke tempat pengungsian gedung SD Negeri I Gulon Kecamatan Salam. Hingga saat ini, katanya, belum diketahui data pasti jumlah warga Kaliurang yang bakal diungsikan. "Karena sekarang ini (Pukul 10.10 WIB, Red) masih terus didata, tetapi mereka akan diungsikan," katanya. Jumlah penduduk Magelang yang tinggal di daerah bahaya Merapi mencapai sekitar 32 ribu, mereka tinggal di 21 desa di tiga kecamatan yakni Dukun, Srumbung dan Sawangan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006