ada beberapa lokasi yang masih tergenang airBanda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pidie melalui Dinas Sosial (Dinsos) setempat menyatakan telah menyalurkan bantuan masa panik kepada korban banjir berupa sembako di 21 kecamatan se-Kabupaten Pidie.
“Bantuan telah kami salurkan di 31 titik lokasi pengungsian yang membuka dapur umum, fokusnya untuk warga yang mengungsi,” kata Kepala Dinas Sosial Pidie, Muslim, Selasa.
Muslim mengatakan bantuan berupa kebutuhan pokok diantar berdasarkan laporan dari lokasi pengungsian.
“Di mana ada laporan dari lapangan posko banjir, ke situ petugas kami akan mengantarkan bantuan sembako untuk warga yang terdampak banjir,” kata Muslim.
Adapun sembako yang disalurkan tersebut terdiri dari minyak goreng, beras, mie instan, roti dan telur.
Baca juga: Ribuan warga Pidie masih bertahan di pengungsian
Baca juga: PLN padamkan sementara listrik tiga lokasi terdampak banjir di Aceh
Kalak BPBD Pidie, Muhammad Rabiul mengatakan setelah masa panik kini pascabanjir tugas pihaknya dalam menyelesaikan mulai dari kebutuhan pokok korban hingga mensterilkan kerusakan fasilitas umum.
“Ada beberapa lokasi yang masih tergenang air seperti di Keunire, Tibang, Cot Tengoh, Cot Rheng, Blang Asan dan Gampong Asan,” kata Rabiul.
Sementara itu, korban banjir juga masih ada yang mengungsi sebanyak 6.531 jiwa yang tersebar di Dayah Tutong 178 jiwa, Keunire 240 jiwa, Blang Asan 1.747 jiwa, Gampong Asan 1.200 jiwa, Lampoh Krueng 525 jiwa, dan Kramat Luar 894 jiwa.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Pidie menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul intensitas hujan tinggi yang menyebabkan 21 kecamatan di kabupaten Itu terendam banjir sejak Sabtu (21/1). “Status tanggap darurat bencana ini berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 23 Januari sampai 5 Februari 2023”, kata Kalak BPBD Pidie, Muhammad Rabiul.
Baca juga: Sebanyak 3.696 jiwa dari 21 kecamatan di Pidie mengungsi
Baca juga: Dinsos Pidie minta korban banjir lapor jika buka dapur umum
Baca juga: Dinsos Aceh pastikan seluruh area banjir diberi bantuan masa panik
Kalak BPBD Pidie, Muhammad Rabiul mengatakan setelah masa panik kini pascabanjir tugas pihaknya dalam menyelesaikan mulai dari kebutuhan pokok korban hingga mensterilkan kerusakan fasilitas umum.
“Ada beberapa lokasi yang masih tergenang air seperti di Keunire, Tibang, Cot Tengoh, Cot Rheng, Blang Asan dan Gampong Asan,” kata Rabiul.
Sementara itu, korban banjir juga masih ada yang mengungsi sebanyak 6.531 jiwa yang tersebar di Dayah Tutong 178 jiwa, Keunire 240 jiwa, Blang Asan 1.747 jiwa, Gampong Asan 1.200 jiwa, Lampoh Krueng 525 jiwa, dan Kramat Luar 894 jiwa.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Pidie menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul intensitas hujan tinggi yang menyebabkan 21 kecamatan di kabupaten Itu terendam banjir sejak Sabtu (21/1). “Status tanggap darurat bencana ini berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 23 Januari sampai 5 Februari 2023”, kata Kalak BPBD Pidie, Muhammad Rabiul.
Baca juga: Sebanyak 3.696 jiwa dari 21 kecamatan di Pidie mengungsi
Baca juga: Dinsos Pidie minta korban banjir lapor jika buka dapur umum
Baca juga: Dinsos Aceh pastikan seluruh area banjir diberi bantuan masa panik
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023