Jakarta (ANTARA) - PT Blue Bird Tbk atau Bluebird bersiap meluncurkan pembaruan generasi keenam aplikasi MyBluebird yang rencananya dilakukan pada akhir Januari 2023.
Versi terbaru ini akan menghadirkan lebih banyak kemudahan melalui berbagai macam pembaruan fitur yang mendukung kemudahan pemesanan, kemudahan pembayaran, dan berbagai solusi mobilitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
"Semakin berkembangnya zaman yang membuat pola perilaku dan kebutuhan konsumen semakin cepat berubah membawa semangat bagi Bluebird untuk terus mengembangkan fitur layanan guna menghadirkan layanan mobilitas yang aman, nyaman, mudah, dan dapat diandalkan," kata Direktur Utama Bluebird Sigit Djokosoetono dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan salah satu fitur unggulan pada aplikasi MyBluebird adalah easy ride yang menjadi pembeda sejak pertama kali diluncurkan secara resmi di sistem Android dan IOS pada tahun 2016. Fitur ini menghadirkan kemudahan ekstra bagi pelanggan untuk mengkonversi pesanan street hailing menjadi online booking, sehingga pengguna mendapatkan kemudahan transaksi melalui beragam jenis pembayaran nontunai yang tersedia di aplikasi MyBluebird.
Pengguna juga bisa mendapatkan data perjalanan bersama Bluebird agar pengguna memiliki pendataan transaksi dan perjalanan yang lebih transparan. Dengan kemudahan yang ditawarkan pada fitur easy ride, pada tahun ini Bluebird akan melakukan pengembangan dengan pemberian nama baru, yaitu EZPay di pembaruan aplikasi MyBluebird.
Fitur ini juga menjadi andalan perusahaan mengingat visibilitas yang tinggi dari armada Bluebird serta tersebarnya pangkalan-pangkalan Bluebird yang dapat ditemui oleh masyarakat.
Terkait sistem pembayaran, Sigit mengatakan Bluebird berinovasi untuk memudahkan pengguna dalam menikmati perjalanan bersama Bluebird. Oleh sebab itu dalam aplikasi MyBluebird, Bluebird tidak mengenakan biaya platform ataupun biaya tambahan lain di luar biaya yang ada di perjalanan bersama Bluebird.
"Sejak awal kami beroperasi, kami meyakini bahwa kepercayaan adalah hal yang penting untuk didapatkan dan dipertahankan," ucap dia.
Hingga saat ini, sambung dia, Bluebird telah menyematkan fitur Internet of Things (IoT) yang terdapat pada layar monitor kecil dalam armada Bluebird sebagai penunjuk argometer, informasi armada, serta informasi pengemudi yang bertugas.
Layar tersebut juga digunakan pengemudi untuk memasukkan biaya ekstra di dalam perjalanan jika terdapat biaya parkir atau jika pengguna melewati jalan tol yang menggunakan uang elektronik pengemudi Bluebird. Pengguna juga dapat melihat secara langsung besaran biaya ekstra dan pengemudi akan meminta izin untuk memasukkan biaya ekstra tersebut.
Kini, layar itu juga dapat digunakan untuk melakukan transaksi melalui QRIS, dimana pengguna hanya tinggal meminta pengemudi untuk mengeluarkan QRIS dari layar IOT armada Bluebird dan Silverbird.
Sejak tahun 2021, Sigit mengungkapkan perkembangan pengguna MyBluebird mengalami peningkatan yang cukup pesat hingga 3 kali lipat di tahun 2022.
"MyBluebird menawarkan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan ekstra melalui fitur-fitur yang akan kami luncurkan pada pembaruan aplikasi. Fitur-fitur tersebut memberikan kemudahan dalam hal pemesanan, transaksi, hingga kemudahan dalam memilih beragam layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan masyarakat Indonesia," tutur Sigit.
Baca juga: Bluebird bukukan pendapatan Rp674 miliar pada kuartal I-2022
Baca juga: Menhub apresiasi inovasi ojek dan taksi daring di masa pandemi
Baca juga: Grab targetkan 500 taksi berbasis listrik beroperasi tahun ini
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023