Nasib Ikhsan ditentukan dalam pertandingan yang berjalan alot selama 62 menit dan berakhir dengan tiga gim 18-21, 21-9, 15-21.
"Saya sempat unggul di gim pertama sebelum akhirnya banyak melakukan kesalahan dan tidak konsisten. Saya harus bisa membenahi dari segi fisik dan fokusnya lagi," ungkap Ikhsan setelah pertandingan di Istora Senayan.
Tunggal putra peringkat ke-75 itu sempat unggul 11-5 pada interval gim pertama. Sayangnya keunggulan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Ikhsan hingga harus tertinggal 18-21.
Ikhsan menemukan pola terbaiknya pada gim kedua dengan menuai keunggulan 21-9. Tapi keunggulan tersebut sayangnya tidak terulang pada gim penentu, saat ia tertinggal sejak awal gim ketiga.
Baca juga: 16 wakil tuan rumah ramaikan hari pertama Indonesia Masters 2023
Baca juga: Enam wakil tuan rumah tempati daftar unggulan Indonesia Masters 2023
Meski berusaha mengoreksi perolehan poinnya, namun Ikhsan tetap tertahan dengan skor 5-11 hingga pertengahan babak. Keunggulan Sai bertahan hingga akhir pertandingan sehingga sulit dikejar oleh Ikshan.
"Pada gim kedua saya mencoba menyerang saat menang angin. Sayang di gim ketiga saya kalah start dan lawan juga bermain dengan pola yang sulit ditebak," Ikhsan menceritakan.
Ikhsan mengaku bahwa hasil dari turnamen berkategori BWF Super 500 tersebut jauh dari harapan. Ia pun bertekad memperbaiki performa untuk turnamen selanjutnya.
"Tahun ini kan mau coba untuk memperbaiki peringkat. Saya sendiri ingin naik peringkat ke 30 besar. Untuk itu harus persiapan fisik dan kecepatan lebih baik lagi. Harus bisa beradaptasi dengan pola permainan lawan," pungkas Ikhsan.
Dari kekalahan tersebut, maka Ikhsan harus mengakui keunggulan Sai dalam dua kali pertemuan berturut-turut. Kekalahan sebelumnya terjadi dalam pertemuan di Hyderabad Open 2019 yang juga berakhir dengan rubber game.
Baca juga: Terik matahari tak halau penggemar meriahkan Indonesia Masters 2023
Baca juga: Menanti gemuruh Istora pada Indonesia Masters 2023
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023