Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Malaysia hari Minggu (14/5) mendatang akan menandatangani kerja sama di bidang tenaga kerja.
Juru bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal menyatakan hal itu usai pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi di sela-sela forum KTT Kelompok Negara Berkembang Delapan atau Development Eight (D-8) di Nusa Dua Bali, Jumat malam.
Menurut Dino, kerja sama itu akan ditandatangani Mendagri dan Menaker kedua negara.
Mengenai isi kerja sama di bidang tenaga kerja itu, Dino mengatakan belum mengetahui secara detail, namun antara lain mengatur soal perlindungan pembantu rumah tangga asal Indonesia dan pendidikan bagi anak-anak TKI di Malaysia.
Selain masalah bilateral itu, juga dibicarakan mengenai perkembangan kelompok D-8 untuk menciptakan kerja sama yang lebih fokus, termasuk pembentukan sekretariat yang mengarah pada pembentukan sekretariat jenderal.
Selain dengan Badawi, Presiden Yudhoyono juga melakukan pertemuan dengan PM Pakistan Syaukat Aziz, yang antara lain membicarakan kerja sama dialog untuk memajukan Islam moderat di pentas internasional.
"Kedua pemimpin menekankan pentingnya Indonesia dan Pakistan memajukan Islam moderat," katanya.
Selain itu, juga dibahas masalah perdagangan dan investasi serta anti-terorisme.
Usai dengan PM Pakistan, Presiden Yudhoyono bertemu dengan Presiden Nigeria Olesegun Obasanjo yang antara lain membicarakan masalah perminyakan dunia.
Sebagai salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia, Nigeria yang memproduksi minyak sebesar 4 juta barel per hari, meminta adanya kerja sama yang lebih lanjut di bidang energi, dan energi alternatif seperti bio energi.
Juga dibahas masalah perdagangan Indonesia dan Nigeria yang nilainya cukup besar dan disepakati untuk ditingkatkan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006