Segera dilakukan intervensi pencegahan stunting

Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan kunjungan ke Kampung Baduy, Banten untuk mengatasi stunting lewat program Gerakan Pelayanan KB MKJP (Grebek) 2023.

“Grebek 2023 merupakan kolaborasi bersama Mitra Kerja BKKBN yaitu TNI, IBI, Pemerintahan Provinsi Banten, Pemerintahan Kabupaten Lebak, Baznas, Tim Penggerak PKK dan Catur Dakwah Crane Farmasi,” kata Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Nurziky Permanajati dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dalam Grebek 2023 yang digelar di Kampung Baduy yakni di Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Nurizky menuturkan penanganan stunting pada keluarga digencarkan dari hulu dengan intervensi penggunaan alat kontrasepsi.

Berdasarkan laporan G-Form sampai dengan 20 Januari 2023 pukul 07.00 WIB, capaian target provinsi Banten telah melebihi target yakni 129,97 persen atau sebanyak 8.938 akseptor KB yang terlayani, yang terdiri dari 145 akseptor Metode Operasi Wanita (MOW), satu akseptor Metode Operasi Pria (MOP), 1.754 akseptor IUD dan 7.038 akseptor implan.

Baca juga: Balita Baduy peroleh pemeriksaan kesehatan

Baca juga: Masyarakat Baduy terapkan protokol kesehatan cegah COVID-19

Nurziky melanjutkan, terpilihnya Kampung Baduy sebagai lokasi penggarapan program bersama merupakan upaya pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas kesehatan di daerah pedalaman. Terlebih lagi dari hasil PK-21, sebanyak 47 keluarga terpantau berisiko stunting atau mencapai 100 persen.

“Tentunya saja ini menjadi perhatian bersama untuk segera dilakukan intervensi pencegahan stunting di desa tersebut. Dari hasil pelayanan KB Implan, terdapat 10 akseptor dari penduduk Baduy. Artinya, program Bangga Kencana sudah menjadi kebutuhan pasangan usia subur di Baduy,” kata Nurziky.

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina menambahkan selain sebagai upaya percepatan penurunan stunting, pelayanan KB MKJP di daerah tersebut juga bertujuan untuk menurunkan angka kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmeetneed) dan meningkatkan cakupan peserta KB, sambil mengoptimalkan pemanfaatan anggaran DAK BOKB yang serapannya masih sangat rendah sampai dengan akhir tahun 2022.

Pelayanan Program Bangga Kencana, khususnya Pelayanan KB MKJP l dilakukan oleh seluruh Perwakilan BKKBN Provinsi seluruh Indonesia secara serentak, pada tanggal 17-19 Januari 2023 untuk di wilayah Provinsi Banten yang dipusatkan di Kabupaten Lebak.

Sebelumnya, Pj. Gubernur Banten Al Muktabar menyebutkan pada akhir tahun 2022 lalu, angka stunting di Provinsi Banten menurun. Namun pihaknya akan terus menggencarkan pendekatan yang menyeluruh.

“Kita upayakan tahun 2024 nanti angka stunting di Provinsi Banten di bawah 14 persen seperti yang ditargetkan oleh Bapak Presiden Jokowi. Kita akan terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan berbasiskan kearifan lokal setempat,” kata dia.

Baca juga: Puskesmas optimalkan penanganan gizi buruk balita Baduy

Baca juga: Puskesmas buka posko pelayanan vaksinasi COVID-19 bagi warga Baduy

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023