dari 18 lokasi tanah longsor, 13 di antaranya telah dilakukan asesmen serta telah dibersihkan dan ditangani oleh petugasCirebon (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mencatat 18 kejadian tanah longsor selama dua hari Minggu (22/1) dan Senin yang tersebar di beberapa kecamatan, dan merenggut satu korban meninggal dunia.
"Selama dua hari ini kami menerima laporan 18 kejadian longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana saat dihubungi di Cirebon, Senin.
Indra mengatakan tanah longsor di Kabupaten Kuningan pada Minggu hingga Senin karena intensitas hujan tinggi dengan durasi lama.
Kondisi itu, lanjut Indra, mengakibatkan tanah di daerah lereng Gunung Ciremai gembur dan tebing serta tembok penahan tanah (TPT) longsor.
Menurutnya, tanah longsor tersebut ada yang menimbun jalan, rumah, bahkan mengakibatkan korban meninggal dunia saat melintas di lokasi dan tertimbun material longsoran pada Minggu (22/1).
Baca juga: BPBD Kuningan: Satu orang meninggal akibat tertimpa material longsor
Baca juga: 2,5 hektare sawah di Kuningan longsor karena hujan lebat
"Pada Minggu terdapat korban jiwa akibat tertimbun material longsor," tuturnya.
Ia merinci dari 18 lokasi tanah longsor, 13 di antaranya telah dilakukan asesmen serta telah dibersihkan dan ditangani oleh petugas.
Sementara lima lokasi lainnya belum dilakukan asesmen, namun telah dibersihkan oleh masyarakat sekitar dengan bergotong royong.
Untuk 18 lokasi longsor di antaranya terjadi di Desa Begawat Kecamatan Darma, Desa Gunungmanik Kecamatan Ciniru, Desa Hantara Kecamatan Hantara, Desa Kertawira Kecamatan Nusaherang.
"Hari ini kami juga masih melakukan asesment dan penanganan lokasi bencana," katanya.
Baca juga: 15 kecamatan di Kuningan masih rawan longsor dan banjir bandang
Baca juga: Gempa di Kuningan-Jabar diduga akibat sesar Baribis Segmen Ciremai
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023