Washington (ANTARA) - Presiden AS Joe Biden akan mengumumkan mantan koordinator kebijakan COVID Jeff Zients sebagai kepala staf barunya, menurut seorang sumber yang mengetahui hal itu, Minggu.
Ron Klain, kepala staf Biden saat ini, berencana meninggalkan posisinya dalam beberapa minggu mendatang, kata sumber itu kepada Reuters.
Dia diperkirakan akan tetap memegang jabatan tersebut setelah penggantinya memulai proses transisi.
Penunjukan itu kemungkinan akan diumumkan pada Senin, kata sang sumber.
Gedung Putih belum memberikan komentar tentang hal itu.
Zients, yang telah menghabiskan sebagian besar kariernya di sektor swasta ketimbang politik, telah menjabat sebagai koordinator COVID Gedung Putih sejak pemerintahan Biden dimulai pada awal 2022 hingga April tahun lalu.
Dia bertanggung jawab memantau dan menjalankan upaya vaksinasi kepada warga AS, tetapi juga dikritik karena pemerintah dianggap tidak segera bertindak untuk meningkatkan kapasitas pengujian COVID.
Zients juga berperan sebagai penasihat ekonomi pada pemerintahan Presiden Barack Obama saat Biden menjadi wakil presiden.
Kembalinya Zients ke Gedung Putih akan menjadi momen penting bagi Biden yang bersiap mengincar masa jabatan kedua pada 2024. Biden diperkirakan akan mengumumkan pencalonannya usai pidato kenegaraan bulan depan.
Penunjukannya juga dilakukan di tengah penyelidikan awal oleh konsul khusus terhadap penanganan dokumen rahasia yang dilakukan Biden, presiden dari Partai Demokrat.
Penyelidikan itu mendorong para anggota Kongres AS dari Partai Republik untuk melakukan penyelidikan sendiri.
Posisi kepala staf dianggap sebagai salah satu jabatan paling penting di Gedung Putih. Pejabatnya bertanggung jawab mendorong kebijakan presiden dan memastikan staf yang pantas diperkerjakan.
Posisi tersebut memicu kelelahan yang tinggi. Di bawah Presiden Donald Trump, empat orang bergantian memegang posisi tersebut dalam empat tahun.
Penunjukan Zients dikabarkan pertama kali oleh The Washington Post.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kepala Staf Gedung Putih Ron Klain dikabarkan akan mundur
Baca juga: Biden rencanakan acara di Gedung Putih peringati serangan 6 Januari
Penerjemah: Fadhli Ruhman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023