Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah investor asing dari negara Jepang, Korea, China, dan Arab Saudi serta dalam negeri berebut mendanai pengembangan Blok Cepu yang diperkirakan menelan investasi sekitar satu miliar dolar AS hingga tahun 2008. Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Frederick Siahaan di Jakarta Jumat mengatakan, pihaknya menerima setidaknya 25 proposal penawaran yang ingin mendanai blok itu. "Kami akan melakukan beauty contest atas penawaran-penawaran itu, sehingga mendapat struktur pendanaan yang paling menguntungkan," katanya. Menurut dia, "beauty contest" akan dilakukan setelah "plan of development" (POD) atau rencana pengembangan Blok Cepu disetujui Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). Saat ini, BP Migas dan Organisasi Bersama Pengembangan Blok Cepu yang terdiri dari PT Pertamina EP Cepu dan Mobil Cepu Limited tengah melakukan pembahasan awal POD itu. Pembahasan awal tersebut dilakukan agar BP Migas bisa mempercepat evaluasi setelah POD diajukan operator. BP Migas telah menjanjikan akan menyelesaikan evaluasi POD selama sebulan setelah diajukan operator. Frederick menambahkan, proposal penawaran pendanaan termasuk pembelian produk, "refinancing" dan penyertaan modal. Sesuai kajian awal, lanjutnya, kebutuhan dana yang harus disediakan Pertamina guna mengembangkan Blok Cepu mencapai 560 juta dolar AS hingga tahun 2008. Pada tahun 2006, Pertamina menyiapkan 50 juta dolar AS, selanjutnya 2007 sebesar 250 juta dolar AS dan terakhir 2008 sebesar 260 juta dolar AS. Pendanaan Blok Cepu dibagi dua antara Pertamina dan ExxonMobil dengan komposisi sesuai "participating interest" masing-masing yakni 50:50.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006