Kapuas Hulu (ANTARA) - Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Fransiskus Diaan mengatakan perayaan Imlek di kabupaten ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk merawat keberagaman dan kerukunan antarsuku dan agama.

"Keberagaman adalah aset bersama. Oleh karena itu, semua pihak harus harmonis, " kata Fransiskus Diaan, di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.

Baca juga: Menag nilai Imlek momen lakukan instrospeksi diri

Menurut dia, keberagaman suku, agama, dan budaya di Kapuas Hulu merupakan salah satu wujud nyata persatuan dan kesatuan. Selama ini masyarakat di Kapuas Hulu selalu hidup harmonis penuh rasa kekeluargaan.

Bupati Fransiskus Diaan dalam perayaan Imlek hadir di tengah masyarakat Tionghoa di Kecamatan Semitau pada Sabtu (21/1) malam.

Dia menuturkan seni budaya yang ditampilkan dalam menyambut tahun baru China itu ada barongsai dan naga yang dimainkan oleh anak-anak muda.

Baca juga: Perayaan Imlek momentum kebangkitan Pariwisata Singkawang

"Pelestarian adat dan budaya itu perlu diwariskan kepada generasi muda," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa setiap tahun selalu menyempatkan diri untuk merayakan tahun baru Imlek di tengah-tengah masyarakat.

"Tahun lalu saya merayakan Imlek di Desa Penai, dan tahun ini di Semitau. Saya akan berusaha untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.

Baca juga: Delapan tradisi Imlek dan penjelasan maknanya

Dia berpesan kepada masyarakat agar rasa kekeluargaan dan kerukunan umat beragama serta suku dan budaya terus dijaga sebagai wujud rasa persatuan dan kesatuan bangsa di tengah masyarakat Kapuas Hulu.

Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan merayakan Imlek di Kecamatan Semitau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Prokopim Setda Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023