New York (ANTARA) - Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) Henry Alfred Kissinger mengatakan AS dan China harus saling memahami secara lebih mendalam dan sepenuhnya guna memupuk hubungan yang sesuai dengan perdamaian dan kemajuan dunia.
"Kedua negara harus saling memahami secara lebih mendalam," kata Kissinger dalam pidato yang disampaikan via video pada perayaan Tahun Baru Kamar Dagang Umum China-AS (CGCC-USA) di New York, Rabu malam (18/1).
Diplomant kawakan AS itu menilai bahwa fakta pertemuan pemimpin kedua negara itu di Bali, Indonesia, baru-baru ini serta menyatakan niat untuk mengubah tren yang mengkhawatirkan dalam hubungan bilateral merupakan sebuah pertanda baik.
Kissinger juga menyambut baik keputusan yang telah dibuat untuk mendorong dialog di banyak bidang. China pun telah mengambil sejumlah langkah praktis ke arah tersebut, kata diplomat veteran berusia 99 tahun itu.
"Saat bekerja sama, kita bisa mencapai hal-hal hebat. Tidak hanya untuk negara kita, namun juga untuk kemanusiaan," kata pakar strategi yang pernah menjabat di bawah kepemimpinan dua presiden AS, yakni Richard Nixon dan Gerald Ford itu.
Menurut Kissinger, AS dan China memiliki persepsi berbeda tentang budaya dan cara berperilaku, sehingga hal itu perlu dipahami kedua belah pihak.
Dia menggarisbawahi pentingnya menggunakan visi intelektual, politik, dan sejarah untuk mewujudkan hubungan yang diinginkan. Kissinger juga proses tersebut mengarah pada hasil yang diinginkan semua orang di seluruh dunia.
Kissinger mendapat penghargaan Lifetime Achievement Award oleh CGCC-USA atas pencapaiannya sebagai pelopor sekaligus kontributor abadi terhadap hubungan AS-China.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023