Sekitar 800 lebih wisatawan dari Tiongkok, Singapura, Jakarta, Sumatera Selatan, dan daerah lainnya sembahyang Imlek,
Pangkalpinang (ANTARA) - Ratusan wisatawan domestik dan mancanegara mengunjungi Klenteng Kwan Tie Miaw yang merupakan klenteng tertua di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk melaksanakan ritual sembahyang Imlek 2023.
"Sekitar 800 lebih wisatawan dari Tiongkok, Singapura, Jakarta, Sumatera Selatan, dan daerah lainnya sembahyang Imlek," kata Pengurus Klenteng Kwan Tie Miaw Pangkalpinang A Pao di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan wisatawan ini tidak hanya melakukan sembahyang Imlek mendoakan arwah leluhur, orang tua, dan kerabatnya tetapi juga menggali sejarah pendirian Klenteng Kwan Tie Miaw pada 1797.
Baca juga: Kebun binatang Ragunan dikunjungi 8.509 orang saat libur Imlek
Selain itu, wisatawan juga menyaksikan pergelaran kesenian barongsai, pesta kembang api, dan lainnya yang telah digelar pada Sabtu (21/1) malam, sebagai bentuk suka cita masyarakat menyambut dan merayakan Imlek tahun ini.
"Kami memperkirakan pengunjung akan terus bertambah hingga minggu depan, karena tempat ibadah ini memiliki nilai sejarah tinggi yang berkaitan langsung dengan leluhur para pengunjung ini," katanya.
Menurut dia warga keturunan Tionghoa mulai menetap di Pulau Bangka dan Belitung sejak 1293. Saat itu rombongan kapal tentara China yang berlayar hendak menyerang Kerajaan Singasari, Jawa Timur, dihantam badai besar dan terdampar dan menetap di pulau penghasil timah ini.
"Kehadiran etnis Tionghoa secara besar-besaran berawal dari penambangan timah untuk menjadi kuli kontrak di Bangka dan Belitung pada 1710," katanya.
Baca juga: Satpol PP terjunkan 200 personel amankan perayaan Imlek di Jaktim
Ia menambahkan pelaksanaan ritual sembahyang menyambut Tahun Baru Imlek tahun ini berlangsung aman, lancar, tertib, dan meriah.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian, TNI yang telah menjaga keamanan di sekitar klenteng, sehingga pengunjung dapat berdoa dengan aman, nyaman dan tertib," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023