Kairo (ANTARA) - Menjelang Tahun Baru Imlek, Mesir pada Jumat (20/1) menerima rombongan turis China pertama sejak merebaknya COVID-19 tiga tahun lalu.
Xinhua mewartakan, dalam upacara penyambutan rombongan turis China di Bandar Udara Internasional Kairo, Wakil Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir Ghada Shalaby menyambut para turis China, mengungkapkan keinginannya untuk melihat lebih banyak rombongan turis China.
Menyoroti perhatian Mesir terhadap kesehatan dan keselamatan para turis, Shalaby mengatakan seluruh pekerja di semua hotel dan fasilitas wisata Mesir telah divaksinasi dan mendapat pelatihan tentang standar kesehatan dan keselamatan tertinggi.
Turis China akan menemukan banyak produk China di Mesir yang akan membuat mereka merasa betah, imbuhnya.
Yehia Zakaria, Chairman EgyptAir Holding Company, juga menyambut baik kedatangan rombongan turis China. Dia mengatakan Mesir dan China sama-sama memiliki peradaban kuno dengan sejarah panjang. Fu Bo, turis lainnya dari Beijing, mengatakan dia selalu ingin mengunjungi Mesir karena dia tertarik dengan sejarah dan budaya Mesir.
Menurut Zakaria, jumlah penerbangan mingguan antara Mesir dan China akan ditingkatkan menjadi 13 penerbangan mulai Maret, dengan tujuh penerbangan ke Kota Guangzhou di China selatan, tiga ke Kota Hangzhou di China timur, dan tiga ke Beijing.
Dalam pidatonya pada upacara penyambutan itu, Duta Besar China untuk Mesir Liao Liqiang mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Mesir yang telah memberikan sambutan hangat kepada para turis China dan mengharapkan persahabatan yang kekal antara kedua negara.
"Diyakini bahwa dalam waktu dekat, jumlah turis dan penerbangan China ke Mesir akan kembali ke level praepidemi," kata Liao.
Feng Jian, seorang turis dari Kota Chengdu di China barat daya, mengatakan ini adalah kali pertama dirinya bepergian ke luar negeri sejak awal pandemi.
"Saya memilih Mesir untuk perjalanan pertama saya, karena Mesir, seperti China, juga merupakan satu dari empat peradaban kuno dan saya ingin merasakan budaya Mesir," katanya kepada Xinhua.
Fu Bo, turis lainnya dari Beijing, mengatakan dia selalu ingin mengunjungi Mesir karena dia tertarik dengan sejarah dan budaya Mesir. Selama paruh pertama 2022, sekitar 4,9 juta turis mengunjungi Mesir, menunjukkan peningkatan sebesar 85,4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021, menurut badan statistik resmi Mesir. Selesai
"Saya mendengar bahwa orang Mesir pada umumnya ramah terhadap turis China, jadi saya berharap bisa lebih sering mengunjungi Mesir," imbuh Fu.
China pernah menjadi sumber turis terbesar keempat bagi Mesir pada tahun-tahun prapandemi.
Pada 2019, Mesir menerima 13,1 juta turis, dengan pendapatan pariwisata mencapai rekor tertinggi sebesar 13,03 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.113) sebelum dampak parah pandemi menghantam sektor ini selama beberapa tahun setelahnya.
Selama paruh pertama 2022, sekitar 4,9 juta turis mengunjungi Mesir, menunjukkan peningkatan sebesar 85,4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021, menurut badan statistik resmi Mesir.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023