Padang, (ANTARA News) - Tingkat pencemaran Batang (sungai) Harau sepanjang 5 Km, di Kota Padang, Prov. Sumbar, semakin parah karena hampir seluruh limbah di kota itu bermuara ke sana.
"Semua limbah pembuangan di Kota Padang hampir seluruhnya bermuara ke Batang Harau sehingga tingkat pencemaran sungai itu semakin tinggi," kata Kasubdin Bina Program, Bapedalda Prov. Sumbar, Dharma Suardi, di Padang, Jumat (12/5).
Dari hasil penelitian, hampir seluruh limbah cair di Kota Padang, seperti berasal dari rumah sakit, pasar, limbah rumah tangga serta bengkel mobil dibuang ke sungai itu.
Selain itu, juga termasuk pencemaran dari limbah pabrik karet, sehingga membuat kondisi sungai semakin parah, yang ditandai dengan air yang semakin hitam dan berbau.
Belum lagi tumpukan sampah masyarakat yang dibuang langsung ke sungai, serta limbah rumah tangga menimbulkan aroma yang busuk bagi masyarakat yang berada di kawasan itu.
Sementara itu, puluhan bangkai kapal juga masih "terdampar" di sungai, yang mengakibatkan tumpahan minyak mentah membuat kondisi air semakin keruh.
Kondisi itu, menurut Dharma suardi, harus segera dibenahi, karena jika tidak akan membahayakan bagi masyarakat yang berada di kawasan sungai tersebut, diantaranya menjadi sarang penyakit.
Selain itu, kondisi air sungai yang keruh serta penuh lumpur hitam akan membuat pemandangan terganggu, karena sungai itu terletak di tengah kota.
Batang Arau, merupakan bagian kawasan obyek wisata Pantai Muara Kota Padang yang dilengkapi jembatan Siti Nurbaya. Pada hari-hari libur jadi sasaran kunjungan wisatawan, khususnya pada sore hingga malam hari.
Salah satu cara melaksanakan program kali bersih melalui pengerukan sedimentasi pada dasar sungai, sehingga aliran air menjadi lancar. Selain itu juga dengan terus melakukan sosialisasi pada masyarakat agar menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke sungai.(*)
Copyright © ANTARA 2006