Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Investor swasta sedang menjajaki potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (angin) di pesisir Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur., karena dianggap memiliki kekuatan angin yang kencang sebagaimana hasil penelitian LAPAN.
"Sudah ada yang teken MoU (memorandum of understanding) atau nota kesepahaman. Namun, tahapannya saat ini masih sebatas kajian dan penelitian," kata Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Trenggalek Edi Santoso di Trenggalek, Sabtu.
Kendati masih sebatas penelitian awal, Edi mengaku optimistis proyek tersebut bakal terealisasi.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi-Indonesia Power kembangkan listrik tenaga bayu
Hal ini dilatarbelakangi hasil penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebagaimana dikutip dari laman setkab.go.id, bahwa dari 166 lokasi yang diteliti terdapat 35 lokasi mempunyai potensi angin yang bagus dengan kecepatan angin di atas lima meter per detik pada ketinggian 50 meter.
Kecepatan angin yang bagus itu di antaranya di NTB, NTT, pantai selatan Sulawesi, dan pantai selatan Jawa.
"Di Trenggalek lokasi yang dipilih dan diteliti di wilayah Kecamatan Munjungan. Energi ramah lingkungan ini sejalan dengan pemda. Jika hasil penelitiannya sesuai yang diharapkan, kemudian studi kelayakan memenuhi aspek perekonomian bisa ditindaklanjuti dengan proyeknya. Masih butuh jangka waktu yang panjang," katanya.
Terkait rencana investasi swasta di proyek PLTB ini, Plt Camat Munjungan Yusuf Widharto mengaku punya ekspektasi lebih.
Baca juga: PLN akan bangun pembangkit listrik tenaga angin di Banten
Menurut dia, keberadaan PLTB diyakini bakal memberikan efek berganda bagi masyarakat Trenggalek, khususnya warga Munjungan.
Efek yang dimaksud di antaranya perbaikan infrastruktur jalan yang berdampak pada perekonomian warga hingga potensi menjadi spot andalan favorit di pesisir selatan.
"Untuk mobilisasi komponen PLTB itu membutuhkan jalan dengan spesifikasi khusus, sehingga ada perbaikan infrastruktur jalan. Informasinya satu kincir angin itu bisa sampai 100 meteran lebih, tidak tahu nanti jalur laut atau darat yang pasti infrastrukturnya juga harus memadai. Kemudian seperti yang sudah ada di Sulawesi Selatan (PLTB Sidrap), berpotensi menjadi objek wisata. Jadi, multiplier effect," kata Yusuf.
Yusuf mengatakan, pihak PT itu telah melakukan sosialisasi kepada warga. Dalam sosialisasi, kata Yusuf, warga menyambutnya dengan antusiasme.
Baca juga: Pengembang EBT: Takalar dan Selayar punya potensi dikembangkan PLTB
"Keberadaan PLTB itu nantinya akan memberikan dampak positif, mulai dari infrastruktur jalan yang lebih baik sehingga berdampak pada pertumbuhan perekonomian, penyerapan tenaga kerja lokal hingga potensi wisata," katanya.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023