Surabaya (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) harus terus digenjot.
"Saya rasa masih ada yang kurang, butuh didorong terus itu agar kita tidak kalah dengan perguruan tinggi yang bukan ada di Kementerian Agama," kata Menag Yaqut dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu.
Pernyataan Menag tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada peluncuran Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk (SPAN-UM) PTKIN, di Surabaya, Jumat (20/1).
Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Yaqut tersebut, jika semakin banyak yang mau mencoba masuk ke PTKIN itu merupakan salah satu kunci sukses.
"Salah satunya adalah bagaimana kita mampu mempromosikan secara masif perguruan tinggi di bawah Kemenag," kata dia.
Baca juga: Menag ingin lulusan PTKIN jadikan agama sebagai landasan prilaku
Tak hanya itu, Menag juga memberi pesan untuk membuat bidang studi keagamaan di kampus-kampus PTKIN menjadi menarik bagi anak-anak di seluruh Indonesia.
"Yang jadi PR (pekerjaan rumah) adalah bagaimana cara membuat menarik studi keagamaan di PTKIN," kata Gus Yaqut.
Studi keagamaan ini, lanjut dia, menjadi sangat penting karena di PTKIN lebih banyak diharapkan muncul anak-anak yang nanti memiliki kebijakan dan kebajikan daripada kepintaran.
"Pintar juga penting tetapi kebijakan itu menjadi core utama," ujar dia.
Menurut dia, seharusnya PTKIN jauh luar biasa dibanding perguruan tinggi lainnya, tetapi belum mampu membuat letupan.
"Saya yakin, tetapi kita belum mampu membuat letupan yang besar agar bisa disegani orang," kata dia.
Baca juga: Menag minta ekosistem pendidikan terbebas dari ideologi melawan negara
Sementara itu, Ketua Panitia Nasional penerimaan mahasiswa baru Imam Taufiq usai peluncuran SPAN-UM PTKIN mengatakan, kegiatan tersebut bagian dari kolaborasi antara seluruh pimpinan, rektor dan ketua dari IANI, UIN serta STAIN seluruh Indonesia bersama Kemenag.
"Bagian dari ikhtiar kita untuk mencari bibit calon mahasiswa yang hebat, dari jumlah kuota yang tersedia, yang sekarang belum kita umumkan karena masih dikalkulasi. Hal itu diperuntukkan dengan cukup kompetitif dengan model baru," kata dia.
Menurut dia, salah satu ciri dari SPAN-UM PTKIN 2023 ini adalah integrasi yang menurutnya antik, yakni terkait data pokok pendidikan (dapodik) dari Kemendikbudristek.
"Antiknya data yang ada di dapodik Kemendikbudristek itu meliputi data sekolah, data nomor induk, data orang tua, data rapor dan sebagainya sudah terintegrasi dengan sistem yang sudah kami miliki serta digabung dengan data Emis Kemenag, sehingga proses seleksi itu akan berjalan dengan cepat dan akurat," ucapnya.
Kemudian, lanjut dia, perbedaan model yang baru dari sebelumnya adalah pelaksanaan ujian mandiri jalur PTKIN, dengan cara online onside, yakni pelaksanaan secara daring, tetapi seluruh peserta akan mengikuti ujian di kampus yang ditunjuk dengan diawasi bersama.
"Tahun lalu 100 persen daring karena masih pandemi," kata pria yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Walisongo tersebut.
Baca juga: Menag minta jajarannya tak bedakan madrasah negeri dan swasta
Dengan demikian, kata dia, harapannya seluruh siswa kelas 12, bisa memanfaatkan kesempatan mendapatkan kursi terbaik di kampus-kampus PTKIN di seluruh Indonesia.
"Dengan prodi yang sangat variatif, dari jalur prestasi melalui SPAN-UM PTKIN maupun jadwal lainnya," ujar dia.
Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023