Menurut Kementerian Keuangan Jepang, negara tersebut mencatat defisit sebesar 19,97 triliun yen (1 yen setara dengan Rp117) pada 2022, menandai defisit terbesar selama periode setahun sejak data pembanding mulai tersedia pada 1979.
Impor dalam periode pencatatan tersebut melonjak 39,2 persen ke rekor tertinggi sebesar 118,16 triliun yen, sementara ekspor mengalami kenaikan tertinggi sebesar 8,2 persen menjadi 98,19 triliun yen, menurut laporan awal kementerian itu.
Pada Desember saja, Jepang membukukan defisit perdagangan senilai 1,45 triliun yen, lanjut pihak kementerian.
Pada bulan tersebut, impor naik 20,6 persen menjadi 10,24 triliun yen, sementara ekspor naik 11,5 persen menjadi 8,79 triliun yen, menurut data kementerian tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023