Pekanbaru, (ANTARA News) - Kota Pekanbaru, Jumat (12/5) pagi diselimuti kabut asap, namun kabut asap itu belum mengganggu berbagai aktivitas masyarakat termasuk penerbangan dan pelayaran. ANTARA Pekanbaru, Jumat (12/5) melaporkan, kabut asap di kota itu terlihat jelas pada pagi menjelang siang namun ketika matahari bersinar terik kabut asap tersebut hilang, kabut asap itu kembali tampak pada sore, sekitar pukul 17:00 WIB. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Riau Khairul Zainal mengatakan, munculnya kabut asap karena adanya sejumlah titik api di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). "Saya tidak tahu secara persis berapa jumlah titik api saat ini, namun dari data satelit sejumlah titik api ditemui di Rohil," ujarnya. Dia juga meminta agar pemerintah Kabupaten Rohil segera bertindak cepat melakukan pemadaman terhadap titik api yang ada, sebab jika mengandalkan pemerintah provinsi turun tangan sangat tidak mungkin. "Yang paling efektif itu tindakan dari Pemkab setempat langsung turun tangan melakukan pemadaman, jangan dibiarkan saja. Api itu makin lama akan semakin membesar, terlebih jika yang terbakar itu adalah lahan gambut," kata Khairul. Dia menilai, pengawasan yang dilakukan kabupaten setempat masih lemah padahal Pemkab yang harus bertindak tegas terhadap siapa saja yang melakukan pembakaran. Sebelumnya, pada Rabu (10/5) malam sebanyak 87 perusahaan di empat provinsi di Sumatera telah mendeklarasikan dan menandatangani surat pernyataan penghentian pembakaran lahan, acara itu sendiri turut dihadiri tiga menteri yakni Menteri Kehutanan MS Kaban, Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar dan Menteri Pertanian Anton Apriantono. (*)
Copyright © ANTARA 2006