Jakarta (ANTARA News) - Presiden Iran, Mahmoud Ahamdinejad, mengungkapkan adanya pihak-pihak yang menjadikan kepemilikan atas teknologi nuklir untuk mengancam dan memaksakan kehendak kepada bangsa lain di dunia. "Itu berbeda dengan kami, Iran menghendaki penguasaan teknologi nuklir untuk tujuan damai, untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan pemanfaatannya bagi berbagai bidang seperti pembangkit energi, industri dan kesehatan," kata Presiden Iran saat berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk melakukan dialog dengan berbagai tokoh muslim di Jakarta, Selasa. Dialog dengan Presiden Iran di PBNU itu, juga dihadiri oleh Ketua MPR Hidayat Nurwahid, tokoh Muhammadiyah Malik Fajar, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Marwah Daud Ibrahim, mantan Ketua DPR Akbar Tanjung, tokoh Islam Syiah Jalauddin Rahmat, dan berbagai tokoh NU dan ormas Islam lainnya. Negara-negara tersebut, lanjut Ahmadinejad, tidak menghendaki negara lain untuk juga menguasai teknologi nuklir seperti mereka, dan ketika ditanya mengapa, mereka hanya menjawab: "Karena kami menghendaki begitu." Mereka beranggapan, saat ini dunia masih dalam masa penjajahan dan karena itu sangat suka memerintahkan negara-negara lain sesuai keinginan mereka, padahal, lanjutnya, saat ini masa kolonialisme sudah berlalu dan semua negara sudah bangkit untuk berusaha meraih kemajuan. Ahmadinejad juga mengatakan, saat ini masyarakat dunia merasa dalam keadaan tidak aman karena bahasa mayoritas dari kekuatan besar yang saat ini mendominasi adalah ancaman. Presiden Iran itu juga menyindir sikap negara-negara itu terhadap rakyat Palestina dengan menyebut mereka yang selama ini mengklaim dirinya sebagai pengusung demokrasi ternyata hanyalah pendukung rezim yang zalim, rezim yang mendukung pembantaian rakyat, pengusiran, dan penghancuran kehidupan. "Dan masyarakat di dunia ini sedang haus akan keadilan, dunia yang aman dan tentram, yang tidak dipimpin oleh kesombongan, kebohongan dan penyebar luas kemerosotan moral," katanya. Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Hasyim Muzadi dan berbagai ormas Islam yang hadir seperti Muhammadiyah dan ICMI, menyatakan dukungan moril mereka kepada rakyat Iran untuk mengembangkan teknologi nuklir bagi tujuan damai. NU, lanjut Hasyim, juga tidak memusuhi siapapun dan bahwa musuh NU hanyalah keserakahan, hegemoni, kepongahan dan kesewenang-wenangan. (*)
Copyright © ANTARA 2006