Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada penutupan sesi pagi Jumat melemah setelah para investor melakukan profit taking. Pelaku pasar dari PT Valbury Asia Securities, kepada ANTARA, Jumat, mengatakan bahwa penurunan indeks ini lebih disebabkan oleh profit taking. "Indeks sudah terlalu tinggi, sehingga para investor mengambil keuntungan," katanya. Menurut dia, pasar saat ini masih diselimuti sentimen positif atas prospek ekonomi yang akan membaik atas penurunan BI-rate dan masih menguatnya rupiah yang mendekati Rp8.700 per dolar AS. Penurunan IHSG ini dimotori oleh saham-saham yang kemarin mengalami kenaikan, seperti Semen Gresik, Astra Internasional, Gudang Garam dan Telkom. Pada perdagangan sesi akhir pekan, IHSG ditutup melemah 22,816 poin atau 1,47 persen ke level 1.530,246. Saham yang turun 76 dibanding yang naik 26 dan 58 tidak berubah dari 203 saham yang aktif diperdagangkan. Volume perdagangan mencapai 1,608 miliar saham dari 15.610 transaksi dengan nilai Rp1,316 triliun. Lima saham yang mengalami kenaikan terbesar adalah Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) merangkak Rp125 menjadi 2.725, Betonjaya Manunggal (BTON) terdorong Rp50 ke level Rp210, Astra Agro Lestari (AALI) terdongkrak Rp50 ke level Rp7.200, Duta Anggada Realty (DART) naik Rp40 menjadi Rp540 dan Bakrie Plantation (UNSP) naik Rp30 menjadi Rp1.070. Sedangkan lima saham yang mengalami penurunan terbesar adalah Semen Gresik (SMGR) terkoreksi Rp950 menjadi Rp29.000, Astra Internasional (ASII) melorot Rp450 ke level Rp11.650, Gudang Garam (GGRM) terkikis Rp400 menjadi Rp10.900 dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) turun Rp250 menjadi 13.600 dan Tempo Scan Pasific (TSPC) turun Rp200 menjadi Rp7.300. (*)
Copyright © ANTARA 2006