"Di dalam pertukaran budaya ini ada budaya dari China yang kita perkenalkan lewat stan permainan, seperti menggunting dan melipat kertas, ada juga melipat benang yang kalau di budaya Indonesia itu menyulam," kata dia di Denpasar, Kamis.
Terdapat enam stan permainan yang dihadirkan TCI Unud di Gedung Agrokomplek Universitas Udayana, antara lain bermain dengan kartu ucapan tulisan China, memotong kertas sesuai huruf China, kaligrafi, permainan sumpit, merangkai dengan benang, dan permainan zodiak.
Salah satu permainan yang dicari pengunjung adalah kaligrafi, di mana setiap peserta diberikan kertas dan alat tulis bertinta hitam untuk meniru kalimat dengan huruf China di kertas baru.
Permainan lainnya adalah membuat kalimat dengan huruf China menggunakan kertas origami yang dilipat dan potong.
"Semoga masyarakat semakin mengenal akulturasi budaya China, sehingga nantinya kita berharap Bahasa Mandarin itu akan semakin diminati," ujarnya.
Sendra juga berharap jika semakin banyak masyarakat mengenal kebudayaan China maka berpotensi dibentuk program studi Bahasa Mandarin di Universitas Udayana.
Dengan menunjukkan stan khas China itu, Sendra juga berharap Indonesia mencontoh pondasi masyarakat China dalam hal bekerja keras.
"Barang apa yang tidak bisa dijual dari China ke Indonesia? Semua dari China, hebat, tapi kita tidak menyaring seperti plastik dari China, itu kan racun sebenarnya. Dibuangnya ke sini dan mereka uang dapat, kan kurang ramah lingkungan," ujarnya.
Baca juga: TCI Fakultas Pariwisata Unud bangga ikut ambil bagian di KTT G20
Baca juga: Perayaan Imlek di Unud dukung peningkatan pariwisata Bali 2023
Baca juga: Parade Barongsai meriahkan Festival Imlek Bersama di Denpasar Bali
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023