"Dalam rangka diplomasi kebudayaan Indonesia untuk mendorong agar budaya bangsa Indonesia yang sangat kaya dan beragam dapat diakui menjadi warisan dunia," kata Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, KaJakarta (ANTARA) - Fraksi PKS DPR RI melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke UNESCO di Paris, Prancis, Rabu (18/1), untuk melakukan diplomasi kebudayaan Indonesia sebagai warisan dunia.
"Dalam rangka diplomasi kebudayaan Indonesia untuk mendorong agar budaya bangsa Indonesia yang sangat kaya dan beragam dapat diakui menjadi warisan dunia," kata Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan diplomasi kebudayaan tersebut utamanya dilakukan untuk sejumlah warisan budaya Indonesia yang saat ini tengah diusulkan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) dunia, seperti Reog, tenun, tempe dan jamu.
Sementara itu, Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri mengatakan bahwa kunjungan kerja Fraksi PKS tersebut merupakan bagian dari upaya PKS untuk menjalin persahabatan dan kerjasama yang lebih erat dengan mitra internasional.
"Tujuannya untuk membawa agenda dan kepentingan Indonesia di forum internasional serta dalam rangka ikut serta melaksanakan ketertiban dunia sebagaimana amanat konstitusi kami, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945," kata Salim dalam sambutannya.
Ia mengatakan Indonesia merupakan negara besar dengan beragam aspek di dalamnya sehingga patut disyukuri apabila negara sebesar dan seberagam seperti Indonesia hidup dalam persatuan dan kesatuan.
“Hal ini tentu menjadi pelajaran bagi kita bersama dan bangsa-bangsa dunia bagaimana Indonesia dapat mengelola keberagaman dalam harmoni dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan konsensus kebangsaan,” tuturnya.
Maka bagi PKS, lanjut dia, kesempatan bertemu dengan mitra internasional bisa menjadi forum diskusi serta tukar pikiran tentang nilai-nilai kebudayaan dan kearifan bangsa Indonesia.
Hal tersebut, ujarnya lagi, sebagaimana pidato Presiden pertama RI Soekarno (Bung Karno) yang disampaikan 62 tahun lalu, pada 30 September 1960, di Sidang Majelis Umum PBB dengan judul "To Build the World A New" yang menawarkan Pancasila sebagai ideologi perdamaian bagi tata dunia baru.
Ia mengapresiasi pula peran UNESCO sebagai organ penting PBB yang memajukan peradaban dunia dengan menetapkan berbagai bentuk warisan budaya dunia, termasuk dari Indonesia.
“Kami ucapkan terima kasih kepada UNESCO yang telah mengakui sejumlah situs dan budaya Indonesia sebagai Warisan Dunia atau World Heritage. Ke depan, kami berharap UNESCO bisa semakin aktif menginkripsi dan meluluskan proposal Indonesia terkait warisan dunia lainnya,” ucap Menteri Sosial RI 2009-2014 itu.
Salim mengatakan banyak sekali khasanah budaya, adat istiadat, termasuk kekayaan alam Indonesia yang bisa diusulkan sebagai warisan dunia melalui UNESCO.
“Kami berharap warisan alam dan budaya yang telah dan akan terdaftar di UNESCO bisa menjadi national brand bagi bangsa Indonesia sehingga bisa menjadi pengetahuan, pemahaman dan warisan yang bermanfaat bagi dunia, dan tentu saja semakin memajukan dan mensejahterakan rakyat, bangsa dan negara Indonesia,” kata Salim.
Dalam kunjungannya, delegasi Fraksi PKS tersebut didampingi pula oleh Duta Besar RI Untuk Prancis Mohammad Oemar, yang menjabat pula sebagai Wakil Tetap RI untuk UNESCO, serta Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Prof. Ismunandar.
Sementara Pejabat UNESCO yang menerima Fraksi PKS adalah Chief of Section Capacity Development and Water Family Coordination UNESCO Elfithri Rahmah yang didampingi pula oleh jajaran Program Specialist UNESCO Jorge Ellis De Luca, Alexander Otte dan Natasya.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023